logo
×

Sabtu, 09 Januari 2021

Ada 17 Ribu Kasus Aktif COVID di DKI, Tertinggi Selama Pandemi

Ada 17 Ribu Kasus Aktif COVID di DKI, Tertinggi Selama Pandemi

DEMOKRASI.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan kondisi penanganan kasus virus Corona (COVID-19) di Jakarta. Anies menyebut, saat ini, Jakarta memiliki kasus aktif tertinggi sejak awal pandemi pada Maret 2020.

"Kasus aktif di Jakarta tertinggi dalam masa pandemi Jakarta dalam 9 bulan lebih. Angka 17 ribu adalah angka tertinggi yang pernah kita miliki," ucap Anies dalam siaran di akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

"Apa kasus aktif, jumlah orang yang dites positif, belum dinyatakan negatif, baik yang dirawat di fasilitas kesehatan atau isolasi mandiri. Di Jakarta, kasus aktif ada 17.382," sambungnya.

Jumlah kasus aktif di Jakarta penting untuk diketahui oleh pemerintah. Data itu sebagai dasar pengambilan kebijakan penanganan kasus COVID-19.

"Angka ini, artinya, kita harus menyiapkan fasilitas isolasi terkendali, apakah hotel apakah wisma, harus juga menyiapkan fasilitas perawatan bagi mereka kondisi berat dan sedang," ujarnya.

Bagi Anies, pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah banyak belajar selama masa pandemi. Sehingga, bisa mengetahui pola dan penanganan.

"Karena kita lewati pandemi 9 bulan. Maka kita memiliki pemahaman tentang pola. Pertama adalah aspek besarannya, kapan terjadi peningkatan, pelandaian, penurunan," kata Anies.

"Kedua, aspek berat ringan. Berapa dari yang aktif (angka) yang OTG (orang tanpa gejala), ringan, sedang, berat kritis," ucapnya.

Anies menyebut saat ini Jakarta sudah memiliki sistem informasi yang memadai terkait Corona.

"Kalau dulu gunakan referensi luar negeri. Karena kita sudah jalani selama 9 bulan dan kita bersukur membangun sistem infomrasi yang lengkap sejak awal. Sehingga kita punya data lengkap," ucapnya.

Diketahui, pada Jumat (8/1) kemarin, kasus harian Corona di DKI kembali memecahkan rekor. Ada tambahan 2.959 kasus baru COVID-19 hari ini. Pihak Pemprov DKI Jakarta menjelaskan, tambahan nyaris 3 ribu kasus Corona ini karena akumulasi data.

"Total penambahan kasus positif sebanyak 2.959 kasus, lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 755 kasus dari 2 Laboratorium Swasta dan 1 Laboratorium RS BUMN, 7 hari terakhir yang baru dilaporkan. Untuk rate test PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 210.355. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 102.183," Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia melalui keterangan tertulis di situs PPID Pemprov DKI Jakarta, Jumat (8/1).

Dwi merinci penambahan kasus Corona di DKI paling banyak berasal dari Jakarta Timur sebanyak 625 kasus, Jakarta Selatan 548, dan Jakarta Barat 436 kasus. Kemudian Jakarta Utara 356, Jakarta Pusat 245, dan Kepulauan Seribu 9 kasus. Selain itu, ada penambahan kasus dari luar Jakarta yang masuk ke data DKI. Penambahan itu sebanyak 268 kasus alamat terdaftar, dan 472 tidak dilaporkan alamat pasiennya.

Total kasus konfirmasi kasus Corona di Jakarta hingga Jumat (8/1) ada sebanyak 200.658. Sebanyak 179.562 di antaranya telah sembuh dan 3.463 orang meninggal dunia karena terpapar COVID-19.(dtk)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: