DEMOKRASI.CO.ID - Permadi Arya alias Abu Janda yang dilaporkan KNPI soal dugaan rasisme ke eks anggota Komnas HAM Natalius Pigai, dalam kesempatan terpisah juga terlibat twit war dengan Tengku Zulkarnain. Abu Janda sempat nge-twit soal 'Islam arogan'.
Bagaimana tanggapan PBNU?
Seperti dilihat, Kamis (28/1/2021), akun Twitter Abu Janda @permadiaktivis1 menanggapi isi cuitan Tengku Zulkarnain. Cuitan ini di-posting hari Minggu (24/1). Berikut isi cuitan Tengku Zulkarnain dan kemudian dibalas Abu Janda:
"Dulu minoritas arogan terhadap mayoritas di Afrika Selatan selama ratusan tahun, Apertheid. Akhirnya tumbang juga. Di mana mana negara normal tdk boleh mayoritas arogan terhadap minoritas. Apalagi jika yg arogan minoritas. Ngeri melihat betapa kini Ulama dan Islam dihina di NKRI," cuit Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul.
Cuitan itu ditanggapi Abu Janda. Dia menyebut ada Islam yang 'arogan' karena mengharamkan kearifan lokal di Indonesia.
"yang arogan di Indonesia itu adalah islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. haram-haramkan ritual sedekah laut, sampe kebaya diharamkan dengan alasan aurat," cuit Abu Janda membalas @ustadztengkuzul.
Kemudian, Abu Janda memberikan pandangannya. Dia memberikan argumen yang menurutnya Islam arogan pada kearifan lokal. Berikut isi cuitan Abu Janda:
"ritual tradisi asli dibubarin alasan syirik, pake kebaya dibilang murtad, wayang kulit diharamin.. dan masih banyak lagi upaya penggerusan pemusnahan budaya lokal dengan alasan syariat.. kurang bukti apalagi islam memang arogan terhadap kearifan lokal?," cuit Abu Janda.
Terkait cuitan Permadi Arya alias Abu Janda, Sekjen PBNU Helmy Faishal mengatakan bahwa Abu Janda tidak memahami Islam. Dia justru mempertanyakan maksud Abu Janda berkata demikian.
"Wah itu nggak ngerti Islam itu. Masak ngomong gitu? Harus dibedakan antara agama dan orang ya. Kalau oknum dalam agama itu di semua agama ada sehingga mencerminkan agama itu kejam, agama itu radikal dan seterusnya," ujar Helmy Faishal di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (28/1/2021).
PBNU menegaskan bahwa semua agama mengajarkan kedamaian. Jika pun ada yang mengajarkan kekerasan, kata Helmy, itu adalah ulah oknum.
"Semua agama mengajarkan kedamaian. Kalau ada mengajarkan kekerasan itu oknum-oknum umat beragama itu," ujar Helmy.(dtk)