DEMOKRASI.CO.ID - Kades Glodogan, Kecamatan Klaten Selatan, Zaenal Arifin (51), viral di WhatsApp Group (WAG) karena membayar nasi goreng dengan sepasang sepatu yang dia kenakan. Lalu apa yang sebenarnya terjadi?
Video yang beredar itu berdurasi 51 detik. Dalam video itu tampak Zaenal masuk ke warung tanpa alas kaki. Memakai baju batik dan celana panjang hitam membawa uang Rp 100.000.
Dia menemui kasir dan menyerahkan uang untuk mengambil sepatu. Uang kembalian diserahkan semua ke warung dan setelah itu Zaenal pulang.
"Saya makan nasi goreng tambah kerupuk sama es teh habis Rp 16.000. Begitu mau bayar dompet tidak ada dan kantong kosong, mau ninggal HP juga mati," tutur Zaenal pada detikcom di kantornya, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (17/12/2020).
Zainal menceritakan, kejadian itu berlangsung hari Selasa (15/12) siang sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu dirinya seorang diri pulang dari RS Islam.
"Saya pulang dari RSI mengurus anggota Linmas yang meninggal. Saya sejak pagi memang belum makan dan mampir warung bakmi," lanjut Zaenal.
Setelah makan habis dan akan membayar, ternyata Zaenal tidak membawa dompet dan uang. Yang dibawa cuma sepeda motor dinas, sepatu dan baju batik yang dipakainya.
"Saya cuma ada sepatu dan baju batik, padahal saya harus tanggung jawab. HP mati mau nelepon orang rumah, saya tinggalkan baju jelas nggak mungkin mau lalu saya tinggal sepatu," jelas Zaenal.
Setelah itu, sambung Zaenal, dirinya pulang dan meminta uang istrinya Rp 100.000. Dengan uang itu, dia bergegas balik ke warung membayar dan mengambil sepatu.
"Saya balik situ nebus sepatu. Sepatu kulit itu dulu saya beli Rp 300.000 dan setiap hari memang sering saya pakai," terang Zaenal yang juga pensiunan TNI AD berpangkat pembantu letnan satu.
Saat dirinya meninggalkan sepatu, ungkap Zaenal, si kasir sempat tidak mau. Padahal di warung itu juga sedang ramai pembeli.
Di warung itu penuh orang dan saya tidak ada yang kenal. Penjual juga tidak kenal mau bagaimana lagi," papar Zaenal.
Dirinya juga tak menyangka videonya viral. Rekaman itu yang mengambil adalah karyawan warung dengan maksud untuk dokumen agar jelas ada bukti.
"Yang ngambil gambar ya mbaknya. Katanya kalau nanti sepatu tidak diambil akan diantar ke rumah, pelat nomor motor dinas juga dicatat," imbuh Zaenal.
Pemilik warung bakmi Mbah Dhemiit, Hari Suprihatin mengatakan kejadian itu sudah dua hari lalu. Awalnya Zaenal yang ternyata kades itu keluar dari warungnya yang berada di Jalan Borobudur, Mojayan, Klaten Selatan itu.
"Setelah makan keluar cari cari dompet di motor tapi masuk lagi. Sudah saya bilang Ndak usah ninggal sepatu tapi kukuh ninggal sepatu," terang Hari pada detikcom di warungnya.
Dirinya dan karyawan, sambung hari juga tidak kenal dengan Zaenal sebelumnya. Hanya saat mau meninggalkan sepatu bilang jabatannya Kades.
"Bilangnya Kades dan pensiunan TNI di Depo Dodiklatpur. Sebenarnya setelah itu saya pekewuh (sungkan) tapi maunya ninggal sepatu, ya sudah," jelas Hari.(dtk)