DEMOKRASI.CO.ID - Ustaz Abdul Somad (UAS) terang-terangan membela Iman Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Dia mengaku tidak takut, meski sudah ada pesan WhatsApp (WA) yang mengingatkannya jangan berpihak.
"Kemarin saya dapat WA, isinya mengingatkan beberapa ustaz sudah masuk tahanan. Besok-besok, saya katanya yang bisa saja ditahan," ungkap UAS dalam kanal YouTube di akun pribadinya, Jumat (11/12).
Dapat pesan itu UAS mengaku hanya senyum. Ditegaskannya, dia tidak pernah takut dengan ancaman siapa pun. Dia hanya takut kepada Allah.
"Saya paling pantang ditakut-takuti," ujarnya.
Dia kemudian menceritakan saat Pilpres 2019.
Saat itu dia ditakut-takuti, jangan berpihak.
UAS mengaku tidak kenal Prabowo Subianto yang saat itu jadi capres berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Dia melanjutkan, ketika itu dia diacam bila berpihak akan dibuka semua aib-aibnya. Rumah UAS difoto dari atas pakai drone. Sampai ada petugas Kantor Urusan Agama jKUA) menangis memegang lutut UAS dan mengatakan semua surat sudah mereka pegang dan akan dibuka kalau berpihak.
"Menangis bapak dari KUA dan meminta saya tidak berpihak agar aib saya tidak dibuka. Apa yang terjadi, berpihak saya kepada Pak Prabowo, menunjukkan kalau saya melawan. Saya tidak takut," tuturnya.
Begitu juga dengan Pilkada Medan. UAS merasa tidak ada urusan dengan orang Medan.
Tiba-tiba 28 November 2020 ada orang datang dan membawa pesan dari Jakarta. Katanya UAS jangan berpihak.
Karena merasa diancam, UAS langsung kontak Akhyar Nasution dan bilang tidak bisa ke Medan karena diikuti orang.
UAS malah mengajak Akhair serta timnya ke Bukittinggi dan akan diibuatkan video dukungan.
"Saya tidak ada urusan dengan pilkada menang atau kalah. Saya tidak takut. Saya paling pantang dengan ancaman. Belum kenal dengan Abdul Somad," katanya. []