DEMOKRASI.CO.ID - Dokter muda penggiat kesehatan dan aktivis Covid-19, Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta alias Cipeng mengunggah sebuah rekaman video di akun instagramnya yang menunjukan aksi kerumunan yang dilakukan banyak orang di tengah kebijakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih diberlakukan.
Pada postingannya tersebut dt. Tirta menyebutkan video itu dia dapat dari seorang netizen yang mengirimkan kepadanya.
Dari informasi yang didapatnya dr. Tirta menyebutkan peristiwa kerumunan itu terjadi di Surabaya dalam rangka pembukaan (Grand Opening) sebuah restoran.
Melihat aksi di video itu dr. Tirta mengaku terkejut bercampur sedih atas apa yang terjadi.
"Dapet video ini dari netizen, katanya pas grand opening sebuah restoran d surabaya, beberapa waktu sebelum pilkada. Kaget campur sedih saya :( karena saya baru tau kejadian ini sekarang," tulisnya.
Dirinya sangat menyayangkan dan tidak mengira hal itu bisa terjadi.
"Ga ngira di kala berita jawatimur sudah di update @pandemictalks , (slide 2) banyak orng ga mencegah hal ini," ungkapnya.
Selain itu, terkait aksi keramaian ini, dr. Tirta juga menyinggung perihal Rizieq Shihab yang menjadi tersangka kerumunan serta beberapa Kafe yang terjaring razia prokes di Jakarta dan beroperasi secara diam-diam untuk menghindari petugas.
"Pak HRS tsk kerumunan. Razia cafe d jkt gila2 an. Bisa kucing2 an ama satpol pp. Cafe di surabaya banyak yg kena razia karena kerumunan. Tapi kalo “premium” kayanya ga kena razia yah. Apa krena beking orng besar? Kalo orng kecil beda yah?" tulisnya membandingkan situasi yang terjadi dengan kasus kasus lainya.
Tidak lupa pada postinganya itu dr. Tirta mengirim (men-tag) akun resmi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Humas Polda Jawa Timur serta akun Satgas Covid-19 agar hal tersebut dapat ditindak.
"Kalo ini d jkt sudah ditutup nih ! Ga adil kalo gini bosku" sebutnya.