logo
×

Senin, 07 Desember 2020

Tolak Tes Swab Karena Takut Dinyatakan Positif, Puluhan Petugas TPS Pilkada Makassar Mundur

Tolak Tes Swab Karena Takut Dinyatakan Positif, Puluhan Petugas TPS Pilkada Makassar Mundur

DEMOKRASI.CO.ID - Sebanyak 20 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan mundur lantaran diminta menjalani tes swab virus corona (Covid-19). Mereka mau jadi KPPS asal tidak menjalani tes swab.

"Ada sekitar 20-an petugas KPPS kita hari ini menyatakan mundur sebagai petugas karena takut jalani pemeriksaan swab," ucap Komisioner KPU Makassar divisi partisipasi masyarakat dan SDM, Endang Sari, Senin (7/12).

Endang menjelaskan bahwa 20 petugas itu sudah tiga mengikuti rapid test. Hasilnya reaktif.

Mereka lantas menolak pemeriksaan swab karena takut menerima kenyataan jika hasilnya ternyata positif Covid-19.

"Mereka tidak siap menerima hasil pemeriksaan jika ternyata nanti dinyatakan positif covid-19," kata Endang.

Endang mengatakan bahwa setiap anggota KPPS yang dinyatakan reaktif sebanyak tiga kali maka wajib mengikuti tes swab. Jika menolak atau mengundurkan diri, maka KPU akan lekas mencari penggantinya. Sesuai aturan, kemestian KPPS mengikuti rapid dan ditindaklanjuti swab diatur dalam Pasal 5 Ayat (2) poin b Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pilkada Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bencana Non-Alam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Endang mengatakan ada 16.758 anggota KPPS da dan petugas ketertiban sebanyak 4.788 orang, sehingga totalnya ada 21.546 orang. KPU, lanjutnya, ingin memastikan bahwa semua petugas itu tidak terinfeksi virus corona.

Dengan demikian, diharapkan tidak ada penularan virus corona dari KPPS saat proses pemungutan dan penghitungan suara berjalan di TPS.

Salah seorang anggota KPPS dari Kelurahan Kapasa, Kecamatan Tamanlarea, Andi Muhammad Wiratama (22) memiliki sikap berbeda.

Meski sudah dinyatakan reaktif usai rapid test, mahasiswa di salah satu kampus di Makassar itu tidak takut menjalani tes swab.

"Sudah dua kali saya ikut rapid test dan hasilnya selalu reaktif tapi merasa tidak merasakan gejala apapun," kata Andi Muhammad Wiratama,

"Sebagai bentuk tanggung jawab, saya memilih untuk ikut pemeriksaan swab agar semuanya jadi jelas dan juga aman untuk yang lainnya," sambungnya. []

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: