DEMOKRASI.CO.ID - Mayoritas penyumbang dana yang ditujukan untuk keluarga enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak mati oleh polisi bukan dari kalangan masyarakat menengah ke atas.
Menurut penggalang dana, Irvan Gani, dana yang terkumpul hingga lebih dari Rp 1 miliar itu dikumpulkan dari warganet dengan nominal beragam.
"Sumbangan netizen yang terkumpul dari orang-orang itu dari sisi nominal, ada yang Rp 10 ribu, biaya transfernya saja Rp 6.500. Artinya apa? 2/3 sumbangannya itu hanya untuk membayar biaya transfer," ujar Irvan Gani kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (10/12).
Hingga pukul 08.27 WIB, dana yang sudah terkumpul sudah sebanyak Rp 1.065.795.404 yang berasal dari ribuan donatur. Irvan mencatat, lebih dari 50 persen donatur menyumbang sekitar Rp 10 ribu sampai Rp 50 ribu.
"Mereka bukan orang kaya, tapi mereka melapangkan rezekinya untuk berempati terhadap tragedi kemanusiaan KM 50 ini," jelas Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta periode 1998-2000 itu.
Irvan pun mengaku penggalangan dana saat ini lebih banyak mendapatkan respons dari warganet dibanding penggalangan dana yang sebelumnya pernah ia lakukan untuk tragedi kemanusiaan lainnya.
"Lebih banyak ya (dari sebelumnya) karena ini membelah batas, dalam artian satu kesetaraan gender, muslim dan nonmuslim. Sampai tenaga kerja Indonesia yang di luar negeri, pelajar-pelajar kita yang ada di luar negeri itu kirim dalam bentuk dolar AS. Dari mata uang asing banyak," tandasnya.(RMOL)