DEMOKRASI.CO.ID - Ulama asal Madinah Syekh Ali Jaber meminta polisi menjalankan keadilan dalam kasus penembakan 6 anggota FPI di Tol Cikampek. Jangan sampai yang salah jadi benar.
“Saya harap aparat penegak hukum menjalankan keadilan yang sebenar-benarnya. Dan juga menjalankan keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia. Jangan sampai insiden ini buat masyarakat kebingungan. Malah yang batil (salah) jadi haq (benar) yang haq (benar) jadi batil (salah),” ungkap Syekh Ali Jaber dalam akun You Tube @Syekh Ali Jaber dikutip, Jumat (11/12).
“Saya harap kejadian ini bisa terbongkar motifnya. dan juga bisa menjalankan hukum seadilnya terhadap orang yang terlibat dalam kasus ini. Dan mudah mudahan tidak sampai terulang lagi,” kata Syekh Ali Jaber.
Dengan suara bergetar, Syekh Ali Jaber mengucapkan duka cita kepada keluarga 6 anggota FPI yang ditembak mati polisi.
“Alhamdulillah. Innalillahiwaina ilahi rajiun. Saya turut berduka cita kepada keluarga besar FPI, khususnya kepada guru tercinta Al-Habib Muhammad Rizieq Shihab, dan lebih khusus lagi kepada keluarga saudara-saudara kami yang ditembak mati,” ujar Syekh Ali Jaber.
Dia mendoakan 6 pengawal Habib Rizieq yang ditembak mati polisi ini mendapat tempat yang baik di sisi Allah SWT.
“Mudah mudahan diterima di sisi Allah SWT sebagai syuhada. Mudah-mudahan kejadian musibah ini, kita selalu berdoa , Ya Allah sempurnakanlah pahala bagi musibah ini dan ganti dengan yang lebih baik,” ungkapnya lagi.
Syekh Ali Jaber lalu menyebut satu per satu nama korban anggota FPI tersebut.
“Saya ucapkan duka cita kepada saudara kami yang kami cintai. Saudara Faiz Ahmad Syukur. Andi Oktiawan. Muhammad Reza. Muhammad Suci Khadavi. Luthfil Hakim. Ahmad Sofyan,” katanya.
“Semoga mereka diterima di sisi Allah sebagai syuhada. Dan keluarganya diberikan kesabaran dan ikhlas menerima ujian ini . Dan mudah mudahan dengan kejadian ini kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran,” katanya.
Syekh juga mengimbau agar umat Islam tidak terpancing emosi. Dia berharap ada dialog yang bisa menenangkan pascakejadian ini.
“Jangan sampai terpancing emosi dan timbul fitnah yang lebih besar. Mari kita sama-sama menyatukan dan merapatkan saf kita bersama mencari solusi. Melalui komunikasi dan dialog yang baik,” kata Syekh Ali Jaber. []