logo
×

Senin, 14 Desember 2020

Putri Gus Mus Meradang Nama Ayahnya Dicatut untuk Lawan FPI: Buzzer Pak Jokowi, Stop It!

Putri Gus Mus Meradang Nama Ayahnya Dicatut untuk Lawan FPI: Buzzer Pak Jokowi, Stop It!

DEMOKRASI.CO.ID - Putri ulama sekaligus budayawan KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, Ienas Tsuroiya, dibuat meradang lantaran nama ayahnya dicatut dalam berbagai karya tulisan hingga video. Ironisnya, pencatutan itu digunakan untuk menyerang organisasi kemasyarakatan (ormas) Front Pembela Islam (FPI).

Gus Mus adalah sosok berpengaruh dan kharismatik. Namanya kerap dicatut untuk melegitimasi tujuan tertentu bahkan dalam upaya provokatif. Terkai itu, kata Ienas, tidak hanya terjadi saat ini namun sudah berlangsung sejak tiga tahun lalu.

“Dear para pendukung fanatik Pak Jokowi, buzzer atau bukan. Kalau kalian ingin berkampanye melawan FPI, lakukanlah dengan cara yang baik. Jangan mencatut nama Abah saya, KH. Mustofa Bisri (Gus Mus). Setidaknya sudah tiga tahunan ini kami dibuat repot gara-gara ulah kalian. Stop it!,” ujar Ienas melalui akun Twitter miliknya @tsuroiya, dikutip Senin (14/12/2020).


Seperti pada salah satu video yang menayangkan aksi demonstrasi FPI baru-baru ini, di mana memuat suara Gus Mus tengah membacakan puisi beliau berjudul ‘Allahu Akbar’. Ienas menyayangkan hal itu, sebab puisi tersebut tak ada kaitannya dengan ormas tertentu.

“Sejak pagi tadi, saya menerima beberapa pesan menanyakan video rekaman demo FPI yang memuat audio Abah membacakan puisi beliau berjudul ‘Allahu Akbar’. Ternyata K*ta K*ta termasuk yang mempostingnya. Tapi syukurlah, barusan saya cek sudah enggak ada. Semoga enggak diposting ulang. Kalau menggabungkan suara beliau dengan video demo FPI, itu namanya mengadu-domba,” ujarnya.

Sebelumnya, nama Gus Mus juga dikaitkan dengan sebuah tulisan berjudul ‘Ketika Agama Kehilangan Tuhan’. Dalam tulisan karya orang tak dikenal itu, nama Gus Mus dicatut terkait opini bahwa golongan tertentu menggunakan agama sebagai senjata kejahatan.

“Saya sebut saja salah satu akun buzzer itu: K*ta K*ta. Di tahun 2018, akun ini memposting tulisan orang lain tapi namanya diganti nama Abah. Pasang foto Beliau pula. Saya langsung komplain saat itu juga..... tapi belakangan ini, tulisan itu beredar lagi. Karena penasaran, saya Google lah judul tulisan itu. Ternyata yang muncul adalah postingan K*ta K*ta,” kata Ienas.

Ienas menegaskan, pernyataan yang dirinya sampaikan bukanlah upaya untuk mendukung FPI. Hal tersebut merupakan bentuk kekesalan keluarga atas ulah oknum tak bertanggung jawab. Sebab masih banyak konten lainnya yang membawa-bawa nama Gus Mus.

“Apakah dengan menulis klarifikasi seperti ini, saya mendukung FPI? Oh, tentu tidak. Saya termasuk warga negara yang ikut resah menyaksikan sepak-terjang mereka selama ini, yang sering diwarnai kekerasan, meski dengan alasan ‘nahi mungkar’. Googling saja, banyak korbannya,” kata dia. (*)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: