DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengeluarkan pernyataan bahwa nasib buruk dan kelalaian adalah penyebab utama dirinya terinfeksi.
Pernyataan itu keluar dua hari setelah ia dinyatakan positif terkena virus corona. Dalam sebuah video yang diunggah pada Jumat (18/12) di media sosial miliknya, pemimpin Prancis berusia 42 tahun itu mengatakan infeksinya itu menunjukkan bahwa virus benar-benar dapat menimpa semua orang.
"Saya melindungi diri dan sangat berhati-hati. Terlepas dari semua yang saya lakukan, saya (tetap) terjangkit virus ini. Mungkin, tidak diragukan lagi, saat kelalaian, saat sial juga," katanya, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (19/20).
Pengakuan itu datang di tengah kritik sejumlah pengamat tentang perilakunya yang kurang waspada, termasuk melakukan jabat jabat tangan jarak dekat hingga berulang kali melakukan makan bersama selama seminggu terakhir.
Video itu diambilnya sendiri dari retret presiden di Versailles, tempat dia diisolasi dengan gejala termasuk sakit kepala, kelelahan dan batuk kering. Macron terlihat santai dengan kaos berkerah turtleneck. Dalam video itu dia berjanji untuk memberikan update harian dan benar-benar transparan tentang perkembangan penyakitnya.
“Saya ingin meyakinkan Anda, saya baik-baik saja. Saya mengalami gejala yang sama seperti kemarin, terutama kelelahan, sakit kepala, batuk kering," katanya pelan.
"Saya bekerja dengan kecepatan yang sedikit lebih lambat karena virus, tetapi saya akan terus fokus pada masalah prioritas tinggi, seperti penanganan epidemi kami, atau, misalnya, berkas Brexit," lanjut Macron.
Perdana Menteri Slovakia Igor Matovic, yang menghabiskan waktu bersama Macron di pertemuan puncak Uni Eropa minggu lalu, ikut dinyatakan positif terkena virus pada hari Jumat. Beberapa pemimpin lain yang hadir di KTT melaporkan hasil tes negatif, sementara beberapa tidak diuji dan yang lain belum mengumumkan hasil dari tes mereka.
Di Prancis, Macron menghadapi kritik atas tindakan yang dianggap memberi contoh buruk karena negara itu melihat peningkatan baru dalam kasus yang dikonfirmasi dan dokter memperingatkan keluarga untuk mengambil tindakan pencegahan musim liburan ini - terutama di meja makan.
Sementara Macron yang biasanya memakai masker dan mematuhi aturan jarak sosial, dan bersikeras bahwa strategi virusnya didorong oleh sains, telah tertangkap kamera dalam beberapa hari terakhir melanggar pedoman pengendalian virus Prancis. []