DEMOKRASI.CO.ID - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab memiliki pondok pesantren bernama Pesantren Alam dan Agrokultural Markaz Syariah di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun, tak sembarang orang dapat masuk ke dalam pesantren Habib Rizieq tersebut.
Namun ponpes seluas 31,91 hektare tersebut tersandung masalah. Bermula dari surat bernomor SB/I.1/6131/XII/2020 tertanggal 18 Desember 2020 yang dilayangkan PTPN VIII (Persero). Surat berperihal somasi pertama dan terakhir ditujukan kepada Pimpinan Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah.
Di dalam surat somasi, menyatakan ada permasalahan penguasaan fisik tanah hak guna usaha (HGU) PTPN VIII Kebun Gunung Mas seluas kurang lebih 31,91 ha di Megamendung oleh Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah sejak 2013.
PTPN VIII memperingatkan agar Pimpinan Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah menyerahkan tanah tersebut atau dikosongkan paling lambat tujuh hari terhitung sejak surat diterima.
Okezone pun menerima kiriman sebuah video helikopter yang mengawasi kawasan Ponpes milik Habib Rizieq di Megamendung. Dalam video berdurasi 29 detik tersebut, sebuah helikopter terbang rendah dekat pesantren. Namun belum diketahui, dari mana helikopter itu berasal.
“Ya benar, Markaz Syariah sering dipantau lewat helikopter,” ujar seorang sumber Okezone yang berada di lokasi, Jumat (25/12/2020).
Sebelumnya, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman mengklaim, Habib Rizieq Shihab telah diintai oleh puluhan orang, sejak kepulangannya ke Indonesia.
“HRS sejak kepulangannya diintai ketat 24 jam, ada 30 orang, masing-masing 10 orang, di Petamburan, Megamendung dan Sentul,” ujar Munarman di Markas FPI, beberapa waktu lalu.
Munarman mengatakan, peristiwa penembakan terhadap Laskar Khusus FPI tak lepas dari kejadian beberapa hari sebelumnya, yakni pada Jumat 4 Desember 2020. Beberapa orang yang disebutnya ‘dari institusi resmi negara’ telah melakukan pengintaian.
Memang ada beberapa pengintai di pondok pesantren HRS hari Jumat, bebrapa pengintai yang ditugaskan institusi resmi negara, saya tidak mau sebut, yang ditugaskan mengintai 24 jam, menggunakan drone dan peralatan canggih lainnya,” ucapnya. []