DEMOKRASI.CO.ID - Polri menyebut ada 18 luka tembak di jenazah Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas saat kontak senjata di Tol Jakarta-Cikampek KM 50. FPI mengklaim ada lebih banyak luka tembak.
"Dari jenazah yang kita lihat lebih dari 18 tembakan," ujar Jubir FPI Slamet Ma'arif kepada detikcom, Jumat (18/12/2020).
Slamet tidak menjelaskan detail berapa temuan luka tembak di jenazah laskar. Selain itu, Slamet menanggapi terkait hasil autopsi Polri pada jenazah yang disebutkan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Pihaknya masih menunggu hasil investigasi Komnas HAM.
"Kita lihat hasil Komnas HAM nanti ya," sebut Slamet.
Sebelumnya, Bareskrim Polri sudah menerima hasil autopsi jenazah enam anggota laskar FPI pengikut Habib Rizieq Shihab (HRS) yang tewas. Dari hasil autopsi yang diterima penyidik, ada 18 bekas luka tembakan pada seluruh jenazah.
"Secara umum ada 18 (delapan belas) luka tembak," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi saat dimintai konfirmasi, Jumat (18/12/2020).
Andi menuturkan hasil autopsi jenazah enam anggota laskar FPI sudah diterima tim penyidik pada minggu lalu. Andi mengatakan, dari hasil autopsi yang diterima, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan lain pada jenazah.
"Sudah sejak minggu lalu (hasil autopsi). Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh seluruh jenazah," tuturnya.
Seperti diketahui, kontak senjata terjadi antara polisi dan laskar pengikut pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Akibatnya, enam pengikut Habib Rizieq tewas.
Kontak tembak itu, seperti yang dijelaskan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, terjadi pada Senin (7/12) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan keenam pengikut Habib Rizieq itu ditembak karena melakukan perlawanan.
"Sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 50 telah terjadi penyerangan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," jelas Fadil Imran.
Polisi telah memeriksa 14 saksi terkait insiden penembakan di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek. Polisi menegaskan semua saksi dilengkapi bukti pendukung.
"Untuk sementara kita sudah periksa 14 saksi, nanti akan kita buktikan mulai dari TKP pertama di Sentul, nanti kita cari saksi di sana. Kita perlu membuat saksi sampai dengan TKP berikutnya, berkaitan dengan adanya insiden," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat (11/12).
"Semua saksi yang melihat, yang mendengar, silakan nanti akan kita periksa semuanya, kita akan terbuka, seperti yang disampaikan Pak Kabareskrim, ada hotline. Silakan kepada masyarakat memberikan informasi berkaitan dengan hal tersebut," lanjutnya.(dtk)