DEMOKRASI.CO.ID - Satu orang peserta aksi tolak Habib Rizieq Shihab (HRS) di Makassar terkena busur anak panah saat aksinya diserang sekelompok orang tak dikenal (OTK). Peserta aksi yang merupakan mahasiswa bernama Prawira Dirga itu kini masih dirawat di RSUP Wahidin, Makassar.
"Yang kena busur dirawat di RSUP Wahidin," ujar Kapolsek Ujung Pandang AKP Bagas Sancoyoning kepada detikcom, Rabu (2/12/2020).
Diketahui, Dirga mengikuti aksi menolak HRS bersama kelompok yang mengatasnamakan dirinya Masyarakat Sulawesi Selatan di Monumen Mandala, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, pada Selasa (1/12). Saat itu Dirga dan massa aksi kocar-kacir diserang sekelompok OTK.
Dalam pelariannya, Driga kemudian terkena anak panah busur di bagian punggungnya. Busur itu tertancap cukup lama hingga dia dilarikan ke salah satu rumah sakit. Namun rumah sakit tersebut tidak memiliki alat khusus untuk mencabut busur tersebut. Dirga kemudian dirujuk ke RSUP Wahidin.
"Nggak ada ininya, nggak ada alatnya di sini kan, ndag ada spesialis bedah (jadi dirujuk)," tutur Bagas.
Bagas mengatakan korban terkena busur pada bagian punggungnya. Busur yang menancap ke dalam daging korban itu kini juga sudah dicabut.
Diberitakan sebelumnya, polisi mengungkapkan insiden penyerangan dan pembubaran massa aksi tolak HRS di Jl Monumen Mandala, Kota Makassar, Selasa (1/12), sore itu membuat salah seorang massa aksi terkena busur. Polisi memastikan korban yang terkena busur itu merupakan salah satu pengunjuk rasa.
"Ada korban yang terkena busur. Iya satu orang pengunjuk rasa," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (2/12/2020).
Ibrahim mengatakan insiden pembubaran yang dialami massa aksi tolak HRS di Makassar, Selasa (1/12) kemarin sebagai aksi penyerangan. Polisi akan menyelidiki kasus ini.
"Ini merupakan penyerangan. Jadi akan kita proses," tegas Ibrahim.(dtk)