DEMOKRASI.CO.ID - Hari Hak Asasi Manusia (HAM) internasional yang diperingati pada 10 Desember ini menjadi momentum untuk mengingatkan pemerintah sudah sejauh mana pelaksanaan HAM di tanah air.
"Hak hidup, hak berbicara, hak berserikat, hak mendapat perlindungan dan sebagainya merupakan Hak Asasi Manusia yang sangat fundamental," ucap Sosiolog, Profesor Musni Umar, melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (10/12).
Menurut Musni Umar, HAM harus diwujudkan di negara demokrasi. Karena itu, ketika ada pelanggaran HAM di negara demokrasi seperti Indonesia, harus mendapat perhatian khusus dari masyarakat maupun pemerintah.
Terkait Hari HAM Internasional, secara khusus, Musni Umar menyoroti bentrokan antara pihak kepolisian dengan laskar Front Pembela Islam (FPI). Karena insiden tersebut berujung hilangnya nyawa 6 orang anggota FPI.
"Penembakan 6 pengawal HRS adalah pelanggaran HAM berat," tegasnya.
"Selamat Memperingati Hari HAM Internasional," tutup Rektor Universitas Ibnu Chaldun ini. (*)