DEMOKRASI.CO.ID - Seorang Pakar dan Pengamat Politik, Rocky Gerung sangat menyayangkan insiden tertembaknya enam orang Laskar Pembela Islam oleh aparat Kepolisian yang mengaku diserang saat tengah menjalankan tugas penyidikan.
Dalam kanal Youtube Rocky Gerung Official pada Selasa, 8 Desember 2020, Rocky dengan tegas menyatakan terbunuhnya warga Negara dengan alasan apapun termasuk pelanggaran HAM.
“Terbunuhnya warga Negara dengan alasan apapun itu namanya pelanggaran HAM,” kata Rocky tegas.
Rocky juga menyayangkan karena insiden ini sampai disorot oleh media asing. Menurut Rocky, saat ini dunia internasional tengah mengamati dan mengawasi terkait kondisi politik Indonesia.
“Internasional sedang mengawasi kita terkait kondisi demokrasi kita, tentang kestabilan bangsa kita,” kata Rocky.
Terlepas dari alasan pembenaran yang diungkapkan Polri soal tugas penyidikan dan lain sebagainya, Rocky hanya menyayangkan karena insiden ini menimbulkan korban warga sipil. Menurut Rocky insiden ini akan menjadi konsumsi gurih bagi pengamat Internasional.
“Harusnya HRS dapat diantisipasi gerak politisnya oleh intel, tak perlu pake kekerasan yang melibatkan aparat penegak hukum. Karena mau bagaimanapun kondisinya, publik internasional sudah ngeliatnya ini kasus HAM,” ujar Rocky.
Kemudian, menurut Rocky, Negara seharusnya langsung bertindak cepat merespon kejadian ini. Namun yang amat disayangkannya lagi, masih belum ada respon apapun dari Presiden ataupun yang mewakilinya.
“Negara harus perlihatkan wajah beradabnya. Media internasional saja sudah menyoroti, sekarang bagaimana respon Jokowi, Menkopolhukam, Menhan Prabowo?” kata Rocky.
Menurut Rocky, yang terpenting saat ini ialah respon dari istana. Harus ada keterangan resmi dari Istana soal insiden ini.
“Supaya rakyat juga tau kalo Istana aware terhadap insiden ini,” kata Rocky.