logo
×

Rabu, 09 Desember 2020

Pekan Depan, Komnas HAM Periksa Polisi Terkait Tewasnya Laskar FPI

Pekan Depan, Komnas HAM Periksa Polisi Terkait Tewasnya Laskar FPI

DEMOKRASI.CO.ID - Komnas HAM terus melanjutkan penyelidikan mereka terkait insiden bentrok antara Front Pembela Islam (FPI) dengan Kepolisian, yang menewaskan enam laskar FPI pada Senin, 7 Desember 2020. Meski begitu, mereka baru berencana memeriksa polisi pada pekan depan.

"Belum dilakukan (pemeriksaan terhadap petugas). Kami rencanakan minggu depan," kata Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam, saat dihubungi Tempo, Rabu, 9 Desember 2020.

Anam mengatakan sejauh ini Komnas HAM tengah fokus memeriksa tempat-tempat yang disebut oleh kepolisian dan FPI sebagai lokasi kejadian. Mereka bergerak menyusuri Jalan Tol Cikampek, mulai dari Pintu Karawang Timur hingga Karawang Barat.

Sebelumnya, Komnas HAM juga telah meminta keterangan dari FPI. Anam mengatakan pemeriksaan terhadap petugas kepolisian nanti, juga akan didasarkan pada temuan-temuan Komnas HAM di lapangan.

"Ini juga tergantung pada hasil olah temuan-temuan sebelumnya dan pendalaman TKP," kata Anam.

Selain itu, Anam juga mengatakan Komnas HAM akan berusaha meminta hasil pemeriksaan dari Divisi Propam Mabes Polri, yang telah lebih dulu memeriksa para petugas yang terlibat dalam bentrok tersebut. "Semua hal terkait kasus ini kami akan minta keterangannya," kata Anam.

Bentrok antara FPI dan Polisi sendiri terjadi Senin dini hari. Baik dari Polda Metro Jaya maupun FPI, menyampaikan rangkaian peristiwa yang berbeda terkait insiden yang menewaskan enam anggota Laskar FPI itu.

Polisi mengklaim penembakan dilakukan karena para anggota laskar tersebut melawan petugas. "Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas terukur. Sehingga terhadap kelompok MRS (Muhammad Rizieq Shihab) yang berjumlah 10 orang, meninggal dunia sebanyak 6 orang," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran.

Namun, FPI membantah klaim polisi ini dan menyebut bahwa rombongan itu tengah mengawal Imam Besar mereka, Rizieq Shihab. FPI menyebut mereka lah yang dihadang dan diserang terlebih dulu oleh petugas yang menguntit mereka.

Bahkan mereka menyebut anggotanya tak ada yang memiliki senjata api sama sekali. "Yang patut diberitahukan bahwa fitnah besar bahwa laskar kita bawa senjata api dan temaka menembak, fitnah itu," kata Juru Bicara FPI Munarman. []

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: