DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono angkat bicara terkait polemik soal ujian yang memuat pertanyaan 'Anies Diejek Mega'. Gembong menilai Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta harus bertanggungjawab atas masalah tersebut.
"Kadis Pendidikan harus mempertanggungjawabkan," kata Gembong, kepada wartawan, Sabtu (12/12/2020).
Gembong menyebut sekolah di Jakarta yang memuat soal ujian itu yakni SMP 250 Jakarta. "Soal ujian SMP 250 Cipete (Jakarta Selatan)," ucap Gembong.
Dia menilai bahwa dunia pendidikan harus terbebas dari urusan politik. Menurutnya, permasalahan pendidikan di DKI Jakarta sudah terlalu banyak masalah.
"Namun kalau kita cermati, sudah terlalu banyak masalah pendidikan di DKI Jakarta yang menimbulkan polemik di tengah-tengah masyarakat. Kita masih ingat kasus pemilihan ketua OSIS di Jakarta Timur (SMAN 58), yang penyelesaiannya publik nggak pernah tahu," katanya.
"Nampaknya persoalan pendidikan di DKI Jakarta, sudah sistematis. Maka dinas harus bertanggungjawab atas perilaku oknum pendidik yang sudah dunia pendidikan kita ke dalam politik, agar ada efek jera," sambungnya.
Sebelumnya, beredar foto soal 'Anies Diejek Mega'. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana membenarkan soal itu ada di sekolah Jakarta.
"Dinas Pendidikan tidak pernah mengimbau kepada guru di sekolah untuk membuat soal ujian sekolah dengan menyebutkan nama pejabat publik tertentu dan telah mengarahkan Guru yang membuat soal ujian sekolah tersebut untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi," ujar Nahdiana melalui rilis di situs PPID DKI Jakarta, Sabtu (12/12).
Berikut isi soal tersebut:
"Anies selalu diejek Mega karena memakai sepatu yang sangat kusam. Walaupun demikian, Anies tidak pernah marah. Perilaku Anies merupakan contoh..." demikian bunyi pertanyaan pada soal itu yang dilihat detikcom, Sabtu (12/12/2020).
Pada pilihan ganda terdapat empat pilihan jawaban. Pertama bertuliskan pemaaf; kedua istiqamah; ketiga sabar; dan keempat ikhlas(dtk)