logo
×

Rabu, 02 Desember 2020

Namanya Dicatut untuk Menyerang HRS, Gus Mus: Aku Capek Mengklarifikasi

Namanya Dicatut untuk Menyerang HRS, Gus Mus: Aku Capek Mengklarifikasi

DEMOKRASI.CO.ID - Kiai NU Ahmad Mustofa Bisri membantah dirinya menulis tulisan yang viral di grup WhatsApp dan Facebook yang membahas tentang kritik terhadap pentolan FPI Rizieq Shihab.

Lewat unggahan Instagram-nya, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang itu menyarankan agar masyarakat bertabayun kepada pengirim tulisan tersebut.

"Aku sendiri (Dan anak-anakku) capek mengklarifikasi bila ada tulisan atau ujaran yang mengatasnamakan diriku," tulis Gus Mus.

"Kecuali mereka yang sudah hafal 'bahasa'ku, banyak yang justru tabayyun menanyakan kepadaku atau anak-anakku. Kok tidak sejak awal bertanya atau tabayun kepada yang mengirim atau pihak dari mana mereka mendapatkannya," sambung Gus Mus.

Sementara itu, Ienas Tsuroiya putri Gus Mus geram dengan oknum yang sering mencatut nama ayahnya di beberapa tulisan yang dinilai provokatif.

Ienas mengaku emosi dengan beredarnya tulisan di WhatsApp tentang kritik terhadap Rizieq Shihab yang memanfaatkan nama Gus Mus.

Lewat utasan Twitter-nya, Ienas memprotes oknum yang mencatut nama ayahnya tersebut. Kendati hal seperti ini sudah berulang kali terjadi, namun putri sulung Gus Mus ini mengaku sudah geram dengan sebuah tulisan yang baru-baru ini beredar.

"Kasus terbaru ini, terus-terang membuat saya agak emosi. Bagaimana mungkin tulisan dengan gaya bahasa buruk, penulisan kacau (banyak kata disingkat, banyak typo), dan frontal menyerang seseorang itu, membawa-bawa nama Abah?" cuit Ienas pada Selasa (1/12/2020).

Ia lantas membantah bahwa tulisan bernada provokatif yang ditujukan kepada para keturunan Arab itu bukan merupakan tulisan Gus Mus.

"Jadi temans, kalau menemukan tulisan di WAG yang mengatasnamakan Gus Mus, apalagi jika dibumbui dengan kata "Viralkan!" "Sebarkan!" tolong infokan kepada pemosting kalau itu bukan tulisan Gus Mus. Stop di Anda, jangan di-forward supaya Anda enggak ikutan berdosa. Makasih," sambung Ienas.

Untuk diketahui, sebuah tulisan yang mengatasnamakan Gus Mus banyak beredar di WhatsApp dan Facebook.

Tulisan tersebut memuat kritik terhadap Rizieq Shihab tentang sifat keturunan Arab. Tulisan tersebut kemudian dikaitkan dengan polemik politik di Indonesia.

Namun, yang menjadi keganjilan adalah bahwa tulisan tersebut ditulis pada 19 November 2020 di Sidoarjo. Sementara Gus Mus sendiri saat ini lebih banyak menghabiskan waktunya di Rembang, Jawa Tengah. (*)


Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: