DEMOKRASI.CO.ID - Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengabarkan kondisi Habib Rizieq Shihab yang saat ini tengah mendekam dipenjara Rutan Polda Metro Jaya dalam keadaan sehat walafiat.
"Habib alhamdulillah sehat walafiat, tenang, beliau tetap gembira, tersenyum, bercanda," kata Munarman di Mapolda Metro Jaya, Senin (14/12).
Munarman mengatakan, Habib Rizieq Shihab hanya berpesan kepada seluruh pendukung, pengikut dan simpatisannya agar terus berjuang membongkar kasus penembakan enam orang laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek (Japek).
"Dan beliau menyampaikan pesan bahwa jangan berhenti berjuang dan tidak boleh melupakan pembantaian 6 syuhada, harus terus dibongkar sampe ke akar-akarnya," ujar pria yang akrab dipanggil Maman ini.
Pesan khusus lain dari Habib Rizieq, sambung dia, ialah meluruskan tuduhan polisi yang menyebut keenam laskar FPI itu melakukan kekerasan dengan menyerang aparat kepolisian dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam.
"Beliau juga berpesan jangan sampe para syudaha yang 6 orang ini menerima apa yang fisebut spiral kekerasan, apa itu? spiral kekerasan itu adalah kekerasan yang berulang dan berlanjut terus menerus tethadap korban yang sudah dibunuh. Mereka dituduh, difitnah bawa senjata, difitnah menyerang, difitnah sebagai pelaku, nah itu kekerasan verbal," urai Munarman.
Sebanyak 58 adegan rekonstruksi bentrok antara polisi vs FPI dilakukan oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dit Tipidum) Bareskrim Polri di empat TKP di Kabupaten Karawang.
TKP pertama yakni Jalan Internasional Karawang Barat, depan Hotel Novotel. TKP kedua yakni Jembatan Badami. TKP ketiga yakni Rest Area KM 50 dan TKP keempat KM 51+200.
Dalam adegan rekonstruksi itu, di TKP ketiga yakni Rest Area KM 50 usai terjadi kontak tembak antara FPI dan polisi di Jembatan Badami yang menjadi TKP kedua.
Anggota polisi berhasil memepet kendaraan Chevrolet Spin yang ditumpangi enam anggota FPI, dua diketahui sudah tak bernyawa akibat kontak tembak di Jembatan Badami sementara 4 orang lainya masih hidup dan digiring ke dalam mobil petugas.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Andi Rian menjelaskan keempat orang tersebut tidak diborgol saat digelandang ke dalam mobil petugas.
Tiga orang mereka duduk di bangku belakang, sedangkan satu orang lainnya berada di tengah.
"Dalam perjalanan dari KM 50 rest area sampai KM 51,2 (TKP keempat), terjadilah penyerangan atau mencoba merebut senjata anggota. Terjadi percobaan untuk merebut senjata anggota dari pelaku yang ada dalam mobil. Di situlah terjadi upaya penyidik yang ada dalam mobil untuk lakukan tindakan pembelaan. Sehingga keempat pelaku tersebut semua mengalami tindakan tegas terukur anggota yang ada dalam mobil," ujar Andi saat rekonstruksi Senin dini hari (14/12). (*)