DEMOKRAIS.CO.ID - Pengurus Pusat Muhammadiyah tengah mempertimbangkan menarik dana para umatnya yang selama ini terparkir di tiga bank syariah BUMN yang baru saja di-merger. Ketiga bank tersebut kini sudah bergabung menjadi PT Bank Syariah Indonesia.
Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menjelaskan rencana penarikan dana tersebut karena tiga bank syariah hasil merger itu sudah menjadi sebuah bank syariah milik negara yang besar. Penyatuan ketiga akan membuat kapitalisasinya besar dengan target menjadi 10 bank syariah terbesar di dunia.
"Untuk itu mungkin sudah waktunya bagi Muhammadiyah tidak lagi perlu mendukung Bank Syariah Indonesia milik negara tersebut. Mungkin sudah waktunya bagi Muhammadiyah menarik dan mengalihkan semua dana yang ditempatkan di bank tersebut," kata Anwar dalam keterangan tertulis, Rabu (16/12).
Dia mengatakan, dana yang akan ditarik itu akan dialihkan ke bank-bank baru yang tidak ikut dalam merger. Misalnya ke bank pembangunan daerah (BPD) syariah, bank-bank umum yang memiliki unit syariah, atau bank perkreditan rakyat syariah (BPRS).
Anwar berharap dengan dialihkannya dana dan seluruh pembiayaan umat Muhammadiyah ini bisa membantu bank-bank lain yang unit syariahnya tergolong masih kecil. Sebab, salah satu komitmen Muhammadiyah adalah memajukan ekonomi umat seperti UMKM melalui perbankan syariah.
Untuk itu, kata dia, PP Muhammadiyah akan membentuk satu tim khusus yang diisi para ahli keuangan, para banker dan mantan-mantan banker, serta mantan regulator. Tujuannya, untuk mempersiapkan penarikan seluruh dana Muhammadiyah yang ada di Bank Syariah Indonesia.
"Kami harapkan tim ini segera dibentuk Pimpinan Pusat Muhammadiyah supaya dalam waktu dekat, supaya Muhammadiyah sudah bisa menarik dan memindahkan semua dana dan memindahkannya," terang Anwar.
Seperti diketahui, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BRI Syariah (BRIS) yang gelar Selasa (15/12), telah menunjuk Direksi, Komisaris, dan Dewan Pengawas PT Bank Syariah Indonesia sebagai hasil merger bank syariah milik BUMN.
RUPSLB telah menunjuk Hery Gunardi mengisi jabatan Direktur Utama Bank BRI Syariah (nantinya berubah menjadi PT Bank Syariah Indonesia).
Berikut susun pengurus bank hasil merger tersebut:
Direksi
Direktur Utama: Hery Gunardi
Wakil Dirut 1: Ngatari
Wakil Dirut 2: Abdullah Firman Wibowo
Direktur Wholesale Transaction Banking : Kusman Yandi
Direktur Retail Banking : Kokok Alun Akbar
Direktur Sales & Distribution : Anton Sukarna
Direktur Information & Technology : Ahmad Syafii
Direktur Risk Management: Tiwul Widyastuti
Direktur Compliance & Human Capital : Tribuana Tunggadewi
Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho
Komisaris
Komisaris Utama & Independen : Mulya E Siregar
Komisaris : Suyanto
Komisaris : Masduki Baidlowi
Komisaris : Imam Budi Sarjito
Komisaris : Sutanto
Komisaris Independen : Bangun S Kusmulyono
Komisaris Independen : M Arief Rosyid Hasan
Komisaris Independen : Komarudin Hidayat
Komisaris Independen : Eko Suwardi
Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Ketua DPS: Mohamad Hidayat
Anggota DPS: Oni Syahroni
Anggota DPS : Hasanudin
Anggota DPS : Didin Hafidhuddin.