DEMOKRASI.CO.ID - Kabar terbunuhnya lima orang anak buah kapal (ABK) asal Sulawesi dan Kalimantan di lautan membuat geger warga Garut. Kapal yang mereka tunggangi kini terdampar di Pantai Karang Gajah, Garut.
Kejadian itu ramai diperbincangkan saat warga di kawasan Pantai Karang Gajah, Desa Sancang, Garut kedatangan 'tamu' sebuah kapal besar berwarna biru Makmur 03.
Kapal itu berlabuh di pesisir yang sebenarnya tidak pernah digunakan untuk berlabuhnya kapal. Triana (51), nelayan setempat berbagi cerita saat diwawancarai wartawan, Rabu (30/12) kemarin.
"Yang pertama turun dari kapal itu si korban, awalnya dia tanya ke warga mau beli makanan. Tapi dia ngomong di dalam kapal ada pembunuh dan lima orang temannya jadi korban pembunuhan di tengah laut," ucap Triana.
Warga setempat kemudian berbondong-bondong mendatangi kapal bareng korban selamat bernama Nelson itu. Ketika hendak mencari keberadaan diduga pelaku pembunuhan bernama Ardi, kapal maju sendiri.
"Jadi sama si pelaku ini kapalnya digas, padahal sudah dipasang jangkar. Jadi akhirnya posisi si kapal miring seperti di video yang viral itu," katanya.
Ardi melarikan diri ke belantara hutan sancang. Warga di sana kemudian mengepungnya. Ardi kemudian berhasil ditangkap di dekat pemukiman warga Sancang beberapa waktu kemudian diserahkan ke polisi.
Setelah diselidiki, Nelson mengaku berangkat dari kawasan Pacitan, Jawa Timur bersama enam orang lainnya termasuk Ardi untuk mencari ikan di perairan.
Namun, di tengah laut, Ardi mengamuk dan menusuk salah seorang ABK lain bernama Johan. Johan ditusuk dan diduga ditendang ke laut oleh Ardi.
"Karena merasa terancam, kemudian empat orang ABK lainnya lompat dari kapal," ujar Kasubbag Humas Polres Garut Ipda Muslih Hidayat.
Di kapal tersebut akhirnya hanya tersisa Nelson dan Ardi hingga akhirnya mereka mendarat di perairan Garut. Sementara keberadaan 5 orang ABK yang nyebur ke laut hingga kini belum bisa diketahui.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP M. Devi Farsawan mengatakan polisi kini sedang mencari tahu dan memastikan di mana TKP nyeburnya lima ABK yang diduga jadi korban kekerasan tersebut.
"Kita penyidikan untuk mengetahui lokasi kejadian, terutamanya itu," ucap Devi, Rabu (30/12).
Polisi sendiri mengklaim telah mencoba mencari keberadaan kelima korban ke tengah laut. Namun, hingga Rabu siang kemarin, warga sekitar Pantai Karang Gajah menyebut tidak ada proses pencarian.
"Belum. Tidak ada," kata Triana.(dtk)