DEMOKRASI.CO.ID - Dosen IPB Prof Khairil Anwar Notodiputro mempetanyakan penanganan kasus penggerudukan rumah ibunda Menko Polhukam Mahfud MD di Madura, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Menurut Khairil, mestinya Mahfud MD marah besar atas penggerudukan rumah ibundanya di Madura.
“Prof @mohmahfudmd tentu paham peribahasa Madura: “Buppak bhebuk guruh ratoh”. Bagi orang Madura nomor 1 itu hormat dan bakti kpd ibu/bapak. Setelah itu hormat kepada guru (ulama), terakhir baru hormat pada pemimpin formal. Kalau ibu diganggu mestinya beliau MARAH BESAR,” kata Khairil melalui akun Twitter pribadinya, @kh_notodiputro, Sabtu (5/12).
Mahfud MD menanggapi cuitan Khairil. Ia menyebut sudah pelaku yang ditangkap dan ditahan di Polda Jawa Timur.
“Mas Khairil, sudah ditangkap 1 orang, ditahan di Polda Jatim. Tadi malam ditangkap,” kata Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengaku sudah mengantongi daftar pendemo yang menggeruduk rumah ibunya di Madura.
Mahfud menegaskan akan menangkap semua pelaku tanpa pandang bulu.
“Ada daftarnya, tak pandang bulu, nanti digilir satu persatu,” tegas Mahfud.
Ia mengatakan bahwa Polri memiliki semboyan ‘Promoter’ yang berarti profesional, modern, dan terpercaya.
“Itu bukan semboyan kosong tapi juga didukung tekad, saintific, dan teknologi,” tandas Mahfud.
Seperti diketahui, puluhan orang menggelar unjukrasa di depan rumah ibunda Mahfud MD, di Pamekasan, Madura, Jawa Timur pada 1 Desember 2020.
Aksi tersebut tak berlangsung lama, hanya sekitar 5 menit. Pasalnya, polisi langsung membubarkan massa pendemo.
“Aksinya hanya berlangsung 5 menit, karena Kapolres Pamekasan langsung turun ke lapangan dan berhasil membubarkan secara preemtif,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Trunoyudho Whisnu Andiko pada 1 Desember 2020. []