DEMOKRASI.CO.ID - Rombongan Habib Rizieq Shihab beserta pengawalnya sudah dibuntuti sejak masih berada di Bogor. Bahkan gerak-gerik Habib Rizieq sudah diintai beberapa hari sebelum keberangkatan Habib Rizieq ke sebuah pengajian yang berujung peristiwa penembakan 6 laskar FPI.
Hal tersebut diungkapkan oleh sosok yang mengaku sebagai salah satu pengawal di dalam rombongan Habib Rizieq melalui rekaman audio pada acara Mata Najwa. Rekaman audio itu, beredar luas di jejaring WhatsApp, sejak Rabu malam (16/2).
"Ada 3 mobil yang standby. Begitu keluar dari kompleks Sentul menuju tempat pengajian, ada mobil dicurigai spontan menyalakan mobilnya. Enggak lama satu mobil lagi langsung merespons menyalakan lampu dan langsung mau masuk barisan rombongan," kata sumber yang tak disebutkan identitasnya.
Sadar ada beberapa yang mencurigakan, ia kemudian menghampiri mobil yang dicurigai dan berusaha menjauhkan mobil tersebut dengan rombongan yang ditumpangi Habib Rizieq.
Peristiwa tersebut berlanjut hingga saat akan keluar Tol Karawang Timur. Mobil-mobil yang dicurigai kembali muncul.
"Kami usir dan sengaja kita (melaju) perlahan (menutup) akses dia untuk masuk ke barisan. Kami alihkan sehingga mereka enggak bisa ikuti rute Habibana (Habib Rizieq)," jelasnya.
Saat itulah, ia berusaha untuk mengalihkan perhatian mobil yang dicurigai tersebut agar tak mengikuti rombongan Habib Rizieq.
"Di situ kami bawa puter-puter sehingga dia kepancing. Kami putar-putar daerah Karawang menuju pintu tol Karawang Barat. Dari situ sempat gontok-gontokan sampai bertemu di daerah yang gelap," sambungnya.
Setelah itu, mobil yang ditumpanginya sempat bertemu dengan mobil Chevrolet berisi laskar FPI yang jadi korban tragedi KM 50 tol Japek. Ia sempat menyalip Chevrolet. Namun tak berselang lama, ia hilang kontak dengan korban.
"Kami sempat hubungi korban dan nanya keadaan, ternyata ada suara kegaduhan. Kita curiga dan sempat berhenti pelan, lama kelamaan semakin enggak jelas (keadaan)," jelasnya.
Saat itu kondisi rombongan berada di dalam jalur tol dan posisinya jauh di depan mobil yang dikemudikan para korban.
"Kita telepon kembali enggak bisa, hening. Sampai kami berenti di rest area KM 57," tandasnya.(RMOL)