DEMOKRASI.CO.ID - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran mengibaratkan dirinya sebagai sosok Gajah Mada dalam memberantas aksi premanisme di Jakarta.
Sosok Gajah Mada ini, kata Fadil, dinantikan masyarakat dalam menghentikan aksi preman kampung yang kerap mengganggu.
Dia mengatakan selama ini preman di Jakarta bertindak seolah tak tersentuh jerat hukum. Sementara masyarakat yang ingin melawan aksi preman itu pun takut dianiaya, dikeroyok, ataupun diancam.
"Tiba-tiba ada sosok satu orang namanya Gajah Mada datang kemudian berantem sama ini preman, preman ini terbunuh, kira-kira masyarakat ini senang enggak?" kata Fadil di Polda Metro Jaya, Jumat (11/12).
"Pasti seneng, terbebas dari narkoba, terbebas dari premanisme, terbebas dari caci maki hate speech yang dilakukan oleh preman kampung ini," imbuhnya.
Fadil menyebut aksi premanisme ini telah berlangsung lama di wilayah Jakarta. Bahkan, kata Fadil, mereka menjalankan aksinya sejak 1998 silam.
Fadil menyatakan aparat kepolisian tak akan tinggal diam terhadap aksi premanisme ini. Dia menyatakan seluruh aksi premanisme akan ditindak tegas.
"Saya selaku Kapolda memiliki tanggung jawab untuk melawan yang begini-gini, jangan sampai nanti masyarakat kesal sama saya, ini gimana sih Kapolda diem-diem aja," ucap Fadil.
Dia mengatakan premanisme di Jakarta tak jarang dilakukan anggota ormas berbasis agama maupun suku. Aksi mereka dianggap mengganggu keutuhan persatuan dan keamanan di lingkungan warga.
Fadil sebelumnya menegaskan bahwa tidak boleh ada ormas atau kelompok yang menempatkan dirinya di atas negara.
Terkait hal ini, Fadil menyebut aparat penegak hukum akan terus menjaga marwah bangsa dengan cara menindak ormas-ormas yang telah melanggar hukum.
"Tidak boleh ada satupun kelompok yang merasa dirinya di atas negara," katanya.[]