DEMOKRASI.CO.ID - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran berbicara mengenai tugas polisi untuk memberikan rasa aman. Dia lantas mengaitkan suasana nyaman tersebut dengan kerinduan berkumpul di Monas.
Pernyataan itu disampaikan Fadil saat menghadiri acara Multaqo Ulama Kebangsaan di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (5/12/2020). Fadil awalnya mengungkapkan mengenai dua tugas utama polisi.
"Terus ditambah lagi dengan pandemi COVID-19. Nah, tugas polisi saya kira cuma dua. Saya selalu bicara ke mana-mana saya jadi Kapolda Metro Jaya ini cuma dua. Satu, membuat masyarakat ini sehat. Dua, membuat Jakarta ini aman, sejuk. Sebenarnya dua hal inilah yang menjadi isu utama yang harus kita kelola bersama-sama," kata Fadil.
Fadil mengaku rindu berkumpul di Monas untuk membicarakan masalah keumatan. Dia lantas menyindir pihak yang seolah-olah ingin berseteru saat diajak berdiskusi.
"Kita ini kan sudah rindu gimana makan bakso di Monas sambil main layangan, bukan ketemu orang yang demo-demo kan begitu. Rindu kita ini apa pun latar belakang kita, apa pun background pendidikan kita, apa pun background pondok pesantren kita, nggak masalah duduk sama-sama, ngopi, rokok, ngopi sambil bicara soal kemaslahatan umat, kan begitu. Sekarang belum apa-apa udah kayak mau berdiskusi mau ngajak berantem. Ya, kan? Kita ini rindu rasa nyaman, rindu rasa aman," ujar dia.
Fadil juga berbicara mengenai pengalamannya saat menjadi Kapolda Jawa Timur. Saat itu dia membuat Pondok Pesantren Tangguh agar para santri tidak terpapar COVID-19.
"Saya dulu waktu di Jawa Timur suka stres, deg-degan, bukan deg-degan karena apa, takut itu pondok itu jangan sampai kena COVID. Tanggung jawab betul saya. Makanya di Jawa Timur itu saya bikin Pondok Pesantren Tangguh, gimana supaya pondok ini memiliki kemampuan daya tahan, supaya kiai, semua aman. Kemudian santri juga semua bisa belajar dengan baik," tutur dia.(dtk)