DEMOKRASI.CO.ID - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengaku tidak tahu ‘klir’ itu bahasa apa.
Hal itu dikatakan Fadjroel menanggapi cuitan mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah yang menggunakan ata ‘klir’.
“Sbg masyarakat biasa, tentu bersedia.. Sepanjang vaksin yg digunakan benar2 klir secara medis.. Dan yg paling penting pemerintah menjamin hak seluruh warga negara,” kata Febri melalui akun twitter pribadinya, @febridiansyah.
Fadjroel Rachman membalas cuitan Febri. Ia mengaku bersyukur karena Febri bersedia divaksin.
“Alhamdulillah Bung @febridiansyah bersedia divaksin. Mohon dibantu untuk menjelaskan vaksinasi juga kepada keluarga, teman2 dan komunitas Bung ~ FR,” kata Fadjroel di akun twitter miliknya, @fadjroeL, Kamis (24/12).
Fadjroel kemudian mengunggah meme yang menampilkan fotonya. Meme itu bertuliskan “Aku Siap di Vaksin”.
Febri lantas mengoreksi penulisan kata ‘di vaksin’. Seharusnya kata itu digabung menjadi ‘divaksin’.
“Di vaksin berbeda dengan divaksin sepertinya mas,” kata Febri mengoreksi unggahan Fadjroel.
Tak berselang lama, giliran Fadjroel mempertanyakan kata ‘klir’ yang sebelumnya digunakan oleh Febri.
“Klir itu bahasa apa ya Bung @febridiansyah?,” tanya Fadjroel.
Febri kemudian membagikan tangkapan layar Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang menunjukkan bahwa ‘klir’ berarti jelas; jernih (tentang persoalan, status, dan sebagainya). Kata turunan: mengeklirkan.
“Nah.. silakan melihat KBBI,” balas Febri.
“Selamat berkumpul dengan keluarga dan teman2 mas.. btw mengeklirkan ya?,” sambung Febri.
Fadjroel lantas terkekeh. “Hehe… syukurlah anda sudah mengeklirkan, selamat berlibur,” tulisnya.
Fadjroel mengatakan bahwa seumur hidupnya belum pernah menggunakan kata ‘mengeklirkan’.
“Ya ampun, seumur hidup belum pernah aku memakai kata ini: MENGEKLIRKAN > sesuai KBBI ya bung @febridiansyah,” pungkas Fadjroel Rachman.
