DEMOKRASI.CO.ID - Direkutnya tokoh politik muda ke dalam kabinet Presiden Joko Widodo membuat peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan makin kecil untuk meraih kursi presiden pada tahun 2024 mendatang.
Pandangan politik ini disampaikan Direktur Eksekutif Periskop Data, Muhamad Yusuf Kosim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/12).
Menurut Yuko -sapaan akrabnya-, Jokowi terkesan memberi ruang kepada tokoh politik muda untuk melakukan kerja politik hingga Pilpres 2024 mendatang.
Kata Yuko, saat nanti selesai menjabat Gubernur DKI pada tahun 2022 mendatang, publisitas Anies akan mulai berkurang.
"Saat tidak jabat akselerasi publisitas berkurang, kalau sekarang jabat kan media meliput dia, kalau sudah tidak akan berkurang, kegiatan apa yang dilakukan, bisa saja tapi akan berbeda," demikian kata Yuko kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/12).
Yuko memberikan catatan politik khusus pada Anies. Ia menyarankan pada orang nomor satu di Jakarta itu untuk betul-betul memanfaatkan jabatan Gubernur untuk bekerja semaksimal mungkin.
Yuko mengakui bahwa Anies adalah sosok yang potensial. Tetapi kata dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) ini bukan kader partai politik.
Jika tidak segera melakukan komunikasi politik dengan PKS, Yuko khawatir Anies tidak mendapatkan kendaraan politik untuk maju Pilpres.
Apalagi, kata Yuko, saat berkontestasi di Pilgub DKI 2018 lalu Anies diusung oleh Gerindra yang notabene memiliki tokoh Prabowo dan Sandiaga Uno yang juga berpeluang turut bertarung merebut kursi kepemimpinan nasional
"Anies harus merangkul parpol, misalnya PKS yang sejak awal bersedia menyebut calon presiden 2024, bisa berubah kalau nggak ada komunikasi politik," demikian kata Yuko. (*)