DEMOKRASI.CO.ID - Pernyataan anggota DPR dari PKS Tifatul Sembiring yang menyebutkan anggota DPR dari Partai Gerindra Desmond J. Mahesa berlebihan atau lebay lantaran mempertanyakan latarbelakang pembentukan Laskar FPI, berbuntut panjang.
Jurubicara Partai Gerindra yang juga anggota DPR Habiburokhman meminta Tifatul Sembiring untuk memahami konteks pembicaraan Desmond Mahesa yang mempertanyakan keberadaan Laskar FPI seperti ingin membentuk negara Islam dan perang itu.
"Kalau enggak hadir dan enggak paham konteksnya lebih baik tabayun dulu," ujar Habiburokhman lewat akun Twitter pribadinya @habiburokhman, Sabtu (12/12).
Bahkan, Habiburokhman justru mempertanyakan kontribusi Tifatul Sembiring selama ini.
"Ente sendiri sudah buat apa?????" pungkasnya.
Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring menyebut apa yang disampaikan oleh Desmond tersebut lebay. Ini lantaran laskar yang dibentuk FPI tidak dibekali senjata.
"Laskar tak bersenjata bikin negara? Anda lebayy Desmond!" kesal mantan Menkominfo itu dalam akun Twitter pribadi, Jumat (11/12).
Desmond Mahesa saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi III DPR dengan keluarga korban tewas di ruas Tol Jakarta-Cikampek mempertanyakan apakah tujuan dari pembentukan laskar FPI tersebut dalam rangka mendirikan negara Islam.
Jika benar, maka hal itu bertentangan dengan ketentuan yang ada.
"Laskar sekarang tujuannya apa, mau mendirikan negara Islam? Itu melawan konstitusi," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (10/12).
Dalam pemikiran Desmon Mahesa, laskar sama dengan dengan tentara yang bisa digunakan untuk berperang.
"Jadi bingung juga saya, laskar ini tentara untuk perang juga, perang sama siapa? Saya juga jadi bingung. Ya kalau ini laskar, ini kan perang, juga enggak benar ini," katanya.(RMOL)