DEMOKRASI.CO.ID - Pernyataan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat hadir dalam pertemuan pengurus Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) se-Sumut di Hotel Grand Mercure, Medan, Senin (14/12/2020), menuai sorotan.
Dalam pertemuan yang salah satunya membahas persiapan PON 2024 itu, Edy menyinggung perihal pencarian atlet yang ideal untuk diikutkan dalam PON, termasuk ke sekolah etnis Tionghoa.
"Itu orang Tionghoa di China sana juara satu, orang Tionghoa di Sumatera Utara makan aja. Mana ini? Nggak ada niat juara. Ini yang saya ingin ngomong," katanya.
Ucapannya itu lantas membuat sejumlah oihak yang berdarah Tionghoa tersinggung. Salah satunya adalah Wasekjen PB Wushu, Iwan Kwok, yang tak lain adalah kakak kandung mantan atlet wushu putri, Lindswell Kwok.
Melalui Instagram, Iwan menulis surat terbuka untuk Edy terkait pernyataannya tersebut. Menurut Iwan, pernyataan Edy justru terkesan melecehkan.
"Kepada Bapak Gubernur Sumatera Utara yang tercinta. Mungkin maksud Statement Bapak adalah agar lebih memotivasi atlet-atlet dari etnis tionghua agar lebih banyak lagi di Sumatera Utara. Tetapi sangat disayangkan, bahasa yang tersampaikan seolah-olah lebih ke r*s*s dan melecehkan," tulis Iwan, Rabu (16/12/2020).