DEMOKRASI.CO.ID - Target peroleh suara pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakoso adalah 92 persen. Dari target tersebut, minimal mereka menyentuh angka 89 persen.
Hal itu didapatkan dari hasil hitung cepat yang dilakukan Tim Pemenangan Gibran-Teguh pada Rabu (9/12/2020) hingga pukul 17.37 WIB. Rekapitulasi sudah 85,14 persen dari total suara masuk.
“Saya kira target 92 persen dan tingkat kehadiran 80 persen itu pimpinan partai dan tim pemenangan ini mewajibkan untuk seluruh struktur pemenangan bekerja dengan sungguh-sungguh di tengah pandemi. Bila mana hasilnya sudah maksimal maka ya inilah yang harus kita terima,” kata Teguh dalam pernyataan resmi yang disiarkan melalui YouTube, Rabu (9/12/2020).
Namun demikian, Gibran optimistis angka itu akan bertambah. Sebab dari 1.231 tempat pemungutan suara (TPS), baru 954 TPS dihitung dengan total suara 206.204. Dari jumlah tersebut, Gibran-Teguh telah memperoleh 85,14 persen atau 176.662 suara, sementara Bajo 14,86 persen atau 30.642.
Artinya berdasarkan data mereka masih ada data suara dari 237 TPS yang belum masuk. “[Target] ini antara 85-92 persen, kami masih ingin [peroleh] karena ini masih ada 200an TPS yang belum masuk. Palin tidak 89 persen kita nanti bisa peroleh,” ujar Teguh.
Dengan mengantongi angka kisaran 85 persen, Gibran hampir pasti menjadi pemenang Pilkada Solo dan ayahnya, Joko Widodo, bakal menjadi Presiden Indonesia pertama yang punya anak kepala daerah, sejarah baru sejak RI merdeka.
Bakal Temui Pesaing
Setelah memastikan menang, target mereka akan menemui pesaingnya. Gibran yang merupakan putra sulung Jokowi itu juga menyebut kompetisi sudah selesai dan sudah tak ada lagi kubu-kubuan. Ia dan Teguh berencana untuk segera bertemu dengan Bajo
“Kami akan sowan ke Pak Bagyo dan Pak Supardjo apabila beliau berdua agak longgar. Bagaimanapun ini sudah selesai tidak ada kubu-kubuan lagi, semua warga Solo bahu membahu untuk membangun Solo,” kata Gibran
Kemenangan ini, kata Teguh, bukan lagi mengejar angka. Yang terpenting, kata dia, Pilkada Solo berjalan dengan lancar dan aman.
“Sekarang itu kita tidak bicara angka lagi. yang penting warga Solo sehat semua pilkada berjalan lancar dan aman. Kalau masalah angka belakangan. Saya sudah nothing to lose, menang kalah urusan belakangan,” ujar Teguh, politikus PDIP ini.
Suksesnya Pilkada Solo diwarnai dengan sejumlah dugaan pelanggaran mulai keterlibatan makelar KTP hingga dugaan bagi-bagi duit dari salah satu komisioner KPU Surakarta.
Pilkada Solo merupakan satu dari tiga politik dinasti Indonesia yang jadi sorotan selain Medan dan Tangerang Selatan. [tirto]