DEMOKRASI.CO.ID - Gelaran Pilkada Serentak 2020 diklaim memberikan sentimen positif. Sejauh ini, tidak ada konflik atau perbedaan yang tajam di tengah masyarakat hingga proses pemungutan suara pada Rabu (9/12).
Demikian disampaikan anggota MPR RI Fraksi PPP, Arwani Thomafi dalam Diskusi Empat Pilar MPR bertema 'Membaca Proses Demokrasi Pilkada di Tengah Pandemi' di Media Center MPR/DPR, Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (10/12).
"Jadi, sudah ada kedewasaan dalam berdemokrasi, kedewasaan dalam melihat perbedaan pendapat, dan perbedaan pilihan di tengah masyarakat," kata Arwani Thomafi.
Secara teknis, kata Arwani, hajatan Pilkada Serentak berjalan dengan baik hingga proses pemungutan suara.
“Apa yang kita khawatirkan tidak terjadi. Masyarakat datang beramai-ramai ke TPS. Alhamdulillah, masyarakat cukup antusias,” tuturnya.
Meski antusiasme masyarakat cukup tinggi, hal tersebut belum menjamin tingginya partisipasi masyarakat dalam Pilkada kali ini. "pakah tingkat partisipasi bisa melampaui angka 77 % seperti target dari KPU, kita belum bisa ketahui sekarang," lanjutnya.
Di sisi lain, ia memberika beberapa catatan khusus terkait gelaran Pilkada Serentak tahun ini. Salah satunya soal penerapan protokol kesehatan yang dinilai belum diterapkan maksimal di TPS.
Selain itu, ia juga menyoroti penerapan nilai-nilai demokrasi. Demokrasi, kata dia, bukan hanya terbatas pada proses dan teknis pelaksanaan Pilkada seperti siapa pemenang, berapa suaranya, berapa tingkat partisipasinya, tetapi juga nilai-nilai dalam proses demokrasi.
"Nilai-nilai demokrasi menjadi perhatian kita semua. Salah satu bentuk nilai demokrasi adalah bagaimana kita menegakkan kedaulatan rakyat yang menjadi esensi pemilihan umum," jelasnya.
“Dalam Pilkada ini bau-bau money politics dan bau-bau kedaulatan modal sangat luar biasa. Memang susah dibuktikan dan susah ditangkap,” tutupnya. []