DEMOKRASI.CO.ID - Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya Selasa (1/12/2020). Mereka juga merayakan proses deklarasi kemerdekaan Papua.
Unjuk rasa diikuti ratusan orang yang mengenakan pakaian khas Papua. Mereka juga membawa berbagai atribut yang menuntut Indonesia mengakui kemerdekaan Papua Barat.
Mereka juga menyampaikan tuntutan agar pemerintah RI memberikan hak penentuan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi bangsa West Papua, membuka akses jurnalis, dan menarik militer organik dan non organik.
Seperti dilansir CNNIndonesia.com yang berada di lokasi, massa Papua menyampaikan orasi dan menyanyikan lagu bernada protes sembari mengenakan baju adat dan ragam atribut bercorak bendera Bintang Kejora.
"Papua bukan Merah Putih, Papua bukan Merah Putih. Papua Bintang Kejora, Bintang Kejora," teriak mereka.
Dimana Sang Penjaga NKRI?
Aksi tuntutan merdeka Papua yang artinya tidak mau menjadi bagian NKRI yang berlangsung di Surabaya ini banyak ditanggapi netizen.
Mereka mempertanyakan keberadaan Banser yang selama ini koar-koar penjaga keutuhan NKRI dan siap berada di garda depan menjaga NKRI.
"Kalau engga salah di Surabaya itu banyak Banser dengan berbagai Angkatan yang katanya sebagai Garda Terdepan Penjaga NKRI... Tapi koq?" kicau akun @abu_waras di twitter.
"Jagain NKRI dari yg anti Jokowi, kalo yg beginian mah enggaaaak," timpal @balagadona99.
"Cc @Banser_CyberNU jangan cuma berani ma ormas muslim doang, noh ada papua merdeka!" ujar @nasrudinaffandi.
"Mana berani mereka," komen @Faiza_Abdullah7.
#TolakOtsus#PapuanLivesMatter#FreeWestPapua pic.twitter.com/OBJ41cqhYy
— Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (@friwp) December 1, 2020