DEMOKRASI.CO.ID - Kasus COVID-19 atau Corona di Jawa Tengah terus mengalami peningkatan tajam. Sejumlah rumah sakit di provinsi tersebut kini penuh dan tak lagi bisa menampung pasien Corona. Di mana saja?
1. RSUD Kudus
"Ada 119 tempat untuk isolasi COVID-19 (di RSUD Kudus). Di dalamnya ada 10 pasien di ruang ICU dan hari ini penuh (sejak hari ini ICU Corona RSUD Kudus penuh)," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Aziz Achyar, kepada wartawan di RSUD Kudus, Kamis (3/12).
Aziz menuturkan dengan kenaikan kasus itu akan menambah ruang khusus Corona. Rencananya ruang VIP di RSUD Kudus akan digunakan sebagai ruang khusus Corona.
2. Kabupaten Klaten
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten, Juli Purnomo mengatakan RSST Klaten pasien positif Corona yang sudah bisa isolasi mandiri dipulangkan.
"Untuk saat ini RSST full menangani pasien positif COVID, baik yang suspek maupun yang confirm sudah penuh. Malah kemarin ada rujukan dari RS lain sehingga yang positif COVID tapi sudah bisa isolasi mandiri, kita pulangkan," jelas Juli, Selasa (1/12/2020).
Di RS PKU Muhammadiyah Delanggu, Klaten ternyata juga mengalami hal serupa. Bed untuk pasien COVID-19 sempat penuh.
3. RSUD Blora
Di Kabupaten Blora, peningkatan pasien COVID-19 terjadi hingga pasien Corona harus dirawat di IGD karena ruang isolasi dan ICU penuh pada 30 November 2020 lalu.
"Ruang perawatan pasien Corona di RSUD Blora sudah full. Bahkan ada pasien yang kita rawat di IGD. Total yang kita rawat saat ini ada 22 orang," kata Direktur RSUD dr Soetijono Blora, Nugroho Adiwarso, Senin (30/11).
4. Kabupaten Sragen
Kondisi ruang isolasi rumah sakit di Sargen pun hampir penuh, seperti di RSUD dr Soehadi Prijonegoro dan RSUD dr Soeratno Gemolong.
"Memang sudah overload. Maka pekan ini akan menambah (ruang isolasi). RSUD dr Soehadi Prijonegoro akan kita tambah hingga 77 bed, sedangkan RSUD dr Soeratno Gemolong akan kita tambah menjadi 43 bed. Pekan ini harus selesai," kata Plt Bupati Sragen, Dedy Endriyatno, Senin (30/11).
5. Banyumas
Di Banyumas, Bupati Banyumas Achmad Husein pada 30 November 2020 lalu menegaskan bahwa 450 kamar isolasi di rumah sakit di Banyumas sudah penuh.
"Di Banyumas tempat tidur sampai dengan sekarang tidak ada. Nol, jadi rumah sakit semuanya sudah penuh, yang ada adalah keluar masuk, keluar masuk. Yang masuk itu bisa masuk tergantung keluarnya," kata Achmad Husein, Senin (30/11/2020).
Ia menambahkan upaya menambah tempat tidur di rumah sakit dilakukan. Selain itu Pemkab Banyumas juga menambah tempat karantina di Baturraden, yakni Pondok Slamet, Balai Diklat, Wisma Wijayakusuma, dan Hotel Rosenda.
"Kami sudah koordinasi dengan rumah sakit untuk dibantu penambahan tempat isolasinya. Sekarang sebenarnya sudah ada 400 tempat tidur untuk isolasi," terangnya.
6. Kota Solo
Sementara itu di Solo, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengungkap rumah sakit di Kota Solo kini penuh. Menurutnya kondisi ini terjadi karena para pasien dari daerah lain dirujuk ke rumah sakit di Kota Solo.
"Sekarang rumah sakit di Solo sudah penuh. Pasien dari daerah lain dirujuk ke sini," kata Rudy saat dijumpai wartawan di kawasan Pucangsawit, Kota Solo (2/12).
Rudy selanjutnya mengusulkan Asrama Haji Donohudan di Boyolali dimanfaatkan sebagai rumah sakit darurat atau pusat isolasi pasien COVID-19.
"Sudah saya usulkan tiga kali kepada Pak Gubernur (Ganjar Pranowo) agar Asrama Haji Donohudan bisa digunakan untuk rumah sakit darurat," kata Rudy saat ditemui di kawasan Pucangsawit, Kota Solo, Rabu (2/12).
Ganjar sudah merespon dan hari Sabtu (5/12) Ganjar meninjau Donohudan yang sudah siap untuk digunakan sebagai tempat isolasi COVID-19 bagi pasie di Solo Raya.
"Nah, inilah yang kita siapkan pada hari ini, wabil khusus yang ada di Donohudan, jadi dari hasil rapat tadi kita sudah sampaikan bahwa potensi donohudan ini ada 873 penghuni," kata Ganjar di Asrama Haji Donohudan, Sabtu (5/12).(dtk)