DEMOKRASI.CO.ID - Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon mempertanyakan keputusan pemerintah untuk tetap menggunakan vaksin Sinovac buatan Tiongkok.
Pertanyaan itu tercetus Jansen setelah dirinya melihat pemberitaan media daring berjudul 'Punya Vaksin Sendiri, China Beli 100 Juta Dosis Vaksin Pfizer.'
Dalam berita itu diinformasikan China memesan 100 juta dosis vaksin virus corona (Covid-19) buatan perusahaan Jerman-Amerika Serikat, Pfizer/BioNTech, pada 2021.
“Aduh.. Kita salah beli vaksin atau gimana ini ya? Tolong dulu ahli-ahli vaksin bicaralah. Masa di antara penduduk ratusan juta gini tak ada yang ahli soal ini?” kata Jansen Sitindaon di akun Twitter @jansen_jsp yang dikutip pada Kamis (16/12/2020).
“Takutku pak Xi Jinping disuntik Pfizer lagi bukan Sinovac produk anak bangsanya sendiri. Masak jadi kita yang disuntik Sinovac,” sambungnya.
Jansen meminta pemerintah menjelaskan soal kemanjuran vaksin yang telah dibeli, terutama vaksin Sinovac.
“Pemerintah cc @KemenkesRI juga tolong jelaskan “kemanjuran” vaksin Sinovac ini. Hak publik mengetahuinya karena belinya pakai uang rakyat,” kata dia.
Dirinya berharap pemerintah tak sia-sia mengeluarkan anggaran untuk pembelian vaksin yang justru evektifitasnya diragukan.
“Jangan sampai sia-sia, disuntikkan ke tubuh rakyat ternyata tak ampuh tangkal corona. Tetap saling menulari. Tujuan herd imunity jadi tidak tercapai,” ujarnya.
Jansen mengatakan, memang semua negara kini mencari vaksin COVID-19. Semua negara memburu vaksin untuk kebutuhan masing-masing.
"Tapi marilah kita cari yang terbaik untuk kebutuhan rakyat kita dimana kita semua juga ada didalamnya. Jangan sampai kita pakai vaksin yang tingkat kemanjurannya kurang," katanya.
Pemerintah cc @KemenkesRI juga tolong jelaskan "kemanjuran" vaksin Sinovac ini. Hak publik mengetahuinya krn belinya pakai uang rakyat. Jangan sampai sia², disuntikkan ke tubuh rakyat ternyata tak ampuh tangkal corona. Tetap saling menulari. Tujuan herd imunity jadi tdk tercapai.
— JANSEN SITINDAON (@jansen_jsp) December 16, 2020
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi akhirnya menjawab keresahan publik soal rencana vaksinasi berbayar bagi masyarakat. Dari istana negara, Jokowi mengumumkan vaksin COVID-19 akan diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat.
Pernyataan Presiden itu disampaikan lewat akun YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu siang (16/12/2020). Kebijakan itu, kata Jokowi diambil setelah menghitung ulang kesiapan anggaran pemerintah tahun depan.
"Hari ini saya ingin menyampaikan perkembangan vaksin COVID-19. Jadi, setelah menerima banyak masukan dari masyarakat, dan setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan penghitungan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan bahwa vaksin COVID-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lg gratis. tidak dikenakan biaya sama sekali," katanya melalui akun YouTube tersebut.[]