logo
×

Kamis, 17 Desember 2020

Bersedia Disuntik Duluan, Jokowi Belum Memilih Vaksin Apa yang Akan Dipakai

Bersedia Disuntik Duluan, Jokowi Belum Memilih Vaksin Apa yang Akan Dipakai

DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Joko Widodo memang telah mengumumkan akan menggratiskan vaksinasi Covid-19 di tanah air. Dia juga telah bersedia menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin.

Namun demikian, mantan pentolan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) Pusat, Teddy Setiawan menggarisbawahi bahwa Presiden Jokowi belum memilih vaksin yang akan dipakai.

Sementara kepala pemerintahan negara lain sudah mengumumkan dengan apa mereka akan disuntik. Seperti Joe Biden di Amerika Serikat yang akan memakai vaksin Pfizer dan kedua memakai vaksin Moderna.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong juga telah mengumumkan akan menggunakan vaksin Pfizer.

“Jokowi, Presiden Indonesia belum menentukan untuk vaksinasi dirinya,” tegas Teddy kepada wartawan, Kamis (17/12).

Jokowi kini dihadapkan oleh berbagai jenis vaksin. Mulai dari vaksin Sinovac yang sudah stanby atau Sinopharm dari China.

Mantan walikota Solo itu juga bisa berpikir ulang dan memilih menggunakan vaksin Pfizer buatan Jerman dan Amerika Serikat, vaksin Moderna buatan Amerika Serikat, vaksin Astra Zeneca buatan Inggris, atau Johnson & Johnson buatan Amerika Serikat.

“Di mana semua vaksin itu berapa persen keamanannya sudah dikomunikasikan oleh WHO,” ujar aktivis 66 itu.

Bisa juga, Jokowi memakai Sputnik V buatan Rusia yang keamanannya masih belum berhasil dikomunikasikan pada WHO, tapi masyarakat Rusia telah mulai divaksinasi.

“Nah, Jokowi telah menggratiskan vaksin Sinovac dari China yang telah dibeli dan dikirim ke Indonesia. Tapi  keamanannya berapa persen belum dikomunikasikan oleh Farmasi China dan WHO,” urainya.

“Vaksin Sinovac (telah diborong) untuk memprioritaskan program vaksinasi pada anggaran 2021,”tutup Teddy. []

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: