DEMOKRASI.CO.ID - Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyampaikan alasan dibalik membuka hotline bagi masyarakat yang memiliki informasi terkait dengan peristiwa bentrok anggota Polda Metro Jaya dengan pengawal Habib Rizieq Shihab di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek salah satunya untuk menhindari adanya fitnah dan dusta.
Pasalnya, Argo menekankan, Bareskrim Polri ingin penyelidikan yang mengakibatkan tewasnya enam orang anggota laskar FPI itu dilakukan secara transparan. Bukan sebaliknya tanda Polisi kesulitan.
"Kita akan mengumpulkan semua informasi yang ada , biar tidak ada fitnah, tidak ada dusta, kalau ada informasi, ada buktinya silakan dimasukan ke situ. Semua informasi kita terima dengan baik," kata Argo kepada wartawan di gedung Bareskrim, Jakarta, Jumat (11/12).
Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, bahwa pihaknya akan transparan dan profesional dalam mengungkap kasus tersebut. Untuk itu, mantan Kapolda Banten ini selain melibatkan publik juga memberikan ruang pihak eksternal untuk memberikan masukan dan saran.
"Untuk menjaga profesionalisme dan transparansi penyidikan, maka penyidikan dilakukan secara scientific crime investigation (penyidikan berbasis ilmiah) dengan melibatkan pengawas internal dari Propam Mabes Polri. Kami juga membuka ruang dan memberikan kesempatan dari rekan eksternal untuk memberikan masukan dalam rangka melengkapi penyidikan yang kami lakukan," kata Sigit di Mapolda Metro Jaya, Kamis (10/12).(RMOL)