logo
×

Jumat, 11 Desember 2020

Bantahan Ayah Laskar FPI Meninggal: Pisau Saja Nggak Punya Apalagi Pistol

Bantahan Ayah Laskar FPI Meninggal: Pisau Saja Nggak Punya Apalagi Pistol

DEMOKRASI.CO.ID - Keluarga laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas dalam insiden di Jalan Tol Jakarta Cikampek memberikan kesaksian di hadapan anggota Komisi III DPR RI.

Salah satunya adalah Daynuri. Ia adalah ayah dari Lutfil Hakim, satu dari enam laskar FPI yang meninggal ditembak aparat kepolisian.

Kepada anggota Komisi III, Daynuri membantah tudingan bahwa anaknya membawa senjata yang kemudian digunakan untuk menyerang aparat kepolisian sebelum dilakukan tindakan tegas dan terukur.

"Anak saya enggak pernah bawa senjata apapun. Pisau saja enggak pernah apalagi pistol," kata Daynuri dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi III DPR RI di Senayan, Kamis (10/12) seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJakarta.

Daynuri menuturkan, putranya sempat berpamitan sebelum berangkat mengawal Habib Rizieq Shihab. Kepadanya, Lutfi sempat meminta restu saat berpamitan.

"Kamis anak saya berangkat, pamit itu Kamis sore. 'Bi minta ridho, saya mau kawal habib'," kata Daynuri menirukan anaknya saat pamit.

"Insya Allah saya ridhoin, yang penting jalan yang benar," lanjut Daynuri mengulang perkataan yang diucapkannya kepada Lutfi sebelum berangkat.

Lutfil Hakim (24) adalah satu dari enam laskar FPI yang tewas ditembak polisi.

Lima anggota Laskar FPI lainnya adalah Faiz Ahmad Syukur (22), Andi Oktiawan (33), M Reiza (20), Muhammad Khadavi (21), dan Ahmad Sofyan (26).

Polda Metro Jaya menjelaskan, keenam laskar FPI itu ditembak karena melakukan perlawanan kepada aparat kepolisian yang tengah bertugas.

Pihak FPI bahkan menengarai 6 anggota laskarnya telah diculik oleh orang tak dikenal. Beberapa jam kemudian mereka baru tahu bahwa itu polisi saat Kapolda Metro Jaya Irjen fadil membuat pernyataan terbuka ke awak media. []

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: