DEMOKRASI.CO.ID - Presidium Aliansi Selamatkan Merah Putih (ASMaPi) Edy Mulyadi mengatakan, tiga hari sebelum kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS) sudah disusun operasi intelejen untuk meng-covid-kan yang bersangkutan.
Hal itu dilakukan tak lain untuk membidik HRS. Pasalnya kasus-kasus hukum yang dituduhkan sebelumnya tak ada bukti yang kuat untuk menjebloskan HRS ke penjara.
“Rezim merasa semakin punya dalih meng-covid-kan habib dari kedatangan HRS yang disambut ratusan ribu bahkan jutaan ummat di Bandara, dtambah kegiatan beruntun di Petamburan,” kata Edy Mulyadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/12/2020).
Menurut Edy yang juga wartawan senior ini, untuk melancarkan operasi intelijen tersebut, mereka tidak segan-segan mengorbankan Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jabar, Kapolres Jakpus, Kapolres Bogor.
Bahkan, operasi ini berusaha membangun opini, seolah-olah Petamburan dan Megamendung menjadi klaster Covid-19.
“Tapi Allah gagalkan rencana busuk dan jahat mereka. Hasil tes, hanya 5 orang yang positif Covid-19. Itu pun kelimanya tidak hadir pada acara di Petamburan. Mereka terpapar Covid-19 sepulang liburan,” ujar Edy. []