DEMOKRASI.CO.ID - Perombakan Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo dinilai tidak baik bagi keseimbangan demokrasi.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rif'an kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (30/12).
Menurut Ali Rif'an, dengan Sandiaga Uno mengikuti jejak Prabowo Subianto gabung ke dalam kabinet Jokowi pemerintahan berjalan tanpa oposisi.
Meleburnya rival politik pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019 lalu menjadi satu akan memperlemah kekuatan politik untuk memerankan sebagai oposisi.
"Saya sebenarnya menyanyangkan karena dalam konteks demokrasi butuh keseimbangan, ini seperti pemerintahan nir oposisi ini tidak sehat dalam konteks demokrasi," demikian kata Ali Rif'an kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (30/12).
Saat ini, dalam pengamatan politik Ali, hanya PKS yang tampak nyaring mengkritik pemerintah.
Meski demikian, kekuatan politiknya tak sekuat saat ada Gerindra berada di luar pemerintah.
"Sekarang ada PKS hanya satu partai, kelompok yang nyaring kritik pemerintah," pungkasnya.
Sandiaga Uno melengkapi 6 formasi menteri baru Jokowi. Ia mendapat tugas menempati posisi Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif. (*)