DEMOKRASI.CO.ID - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin diduga mempunyai hubungan perkawanan dengan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Atas perkawanan itu lah, Ali Ngabalin disebut tidak turut dibawa tim operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang juga salah satu Ketua Satgasnya Novel Baswedan.
Novel adalah pemimpin Satgas saat menangkap Edhy Prabowo selaku Menteri Kelautan dan Perikanan di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu dini hari (25/11).
Kantor Berita Politik RMOL pun mencoba mengklarifikasi informasi tersebut kepada Ali Ngabalin melalui telepon maupun pesan singkat WhatsApp.
Namun, Ali Ngabalin mengaku belum bisa untuk diwawancarai.
"Wow sory dinda nanti ya," singkat Ali Ngabalin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (2/12).
Redaksi juga berencana untuk meminta tanggapan Ali Ngabalin soal adanya rencana KPK akan melakukan penelusuran aliran dana yang diduga diterima oleh Ali Ngabalin.
Informasi yang menyebut bahwa Ali Ngabalin ada hubungan perkawanan dengan Novel Baswedan disampaikan oleh mantan Staf di KSP, Bambang "Beathor" Suryadi.
Beathor Suryadi mengaku curiga bahwa Ali Ngabalin mempunyai hubungan istimewa dengan Novel Baswedan karena tidak diciduk sepulang dari Amerika Serikat bersama Edhy Prabowo dan rombongan lainnya.
"Lantas, siapa 'orang KPK' yang ikut dalam rombongan Menteri KKP ke Amerika, kalau bukan Ngabalin?" kata Beathor Suryadi keadaan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (2/12).
"Coba telisik, perkawanan Ngabalin ke Novel Baswedan," sambung mantan anggota DPR RI dari PDIP itu.(RMOL)