logo
×

Jumat, 11 Desember 2020

Aksi Damai Peringati Hari HAM, WNI Eks Timor Timur Ditembak Oknum Polisi

Aksi Damai Peringati Hari HAM, WNI Eks Timor Timur Ditembak Oknum Polisi

DEMOKRASI.CO.ID - WNI eks Timor Timur di Tuapukan, Kabupaten Kupang melakukan aksi damai dalam rangka memperingati Hari HAM Internasional pada Kamis (10/12/2020). Aksi ini dilatarbelakangi oleh ketidakpastian hak atas tanah bagi WNI eks Tim-Tim.

Hingga hari ini, ada lebih dari 600 keluarga dari masyarakat yang mengungsi dari Timor Leste pada tahun 1999, hidup tanpa tanah, tanpa lahan yang bisa digarap. Mereka tersebar di beberapa kamp seperti Noelbaki, Tuapukan, Naibonat, Haliwen, dan Ponu.

Sebagian besar masih menghuni rumah darurat yang dibangun sejak tahun 1999 dengan dinding bebak yang miring dan lapuk, juga atap yang bocor. Mirisnya, ada dua hingga tiga keluarga tinggal dalam satu rumah.

Karena hal tersebut, aksi damai kembali dilaksanakan pada hari peringatan Hak Asasi Manusia 10 Desember 2020, di Kamp Tuapukan. Aksi ini bertemakan Berikan Kepastian Status Tanah bagi WNI Eks Pengungsi Tim-Tim.

Kejar-Kejaran, Lemparan hingga Tembakan Dilepas

Ramos Paz, salah satu massa aksi dalam keterangan tertulis mengatakan, aksi kali ini mendapatkan tindakan represif dari oknum aparat. "Satu orang massa aksi tertembak dan lima orang lainnya terluka," katanya.


Ramos pun membeberkan kronologi dari aksi yang berakhir ricuh. Sekitar pukul 09.00 WITA, massa aksi kurang lebih berjumlah 100 orang bergerak menuju tempat aksi, yaitu mimbar bebas di jalan Timor Raya sambil meneriakkan yel-yel. Polisi pun mendatangi tempat acara.

Orasi dilaksanakan secara bergiliran. Pukul 10.10 WITA, polisi berusaha membubarkan massa dengan paksa. "Salah seorang masyarakat atas nama Egidius dipukul hingga terjatuh dan kepalanya bocor."


Aksi saling dorong pun tak terhindarkan. Oky, massa aksi yang lain bersaksi, polisi memukuli massa laki-laki dan perempuan, dan mulai melepas tembakan peringatan. "Satu orang tertembak peluru tajam dan beberapa lainnya luka, diantaranya perempuan," kata Oky.


Ia menuturkan, polisi terus melepas tembakan dan membuat massa berlarian. Di lain pihak, para polisi pun berlarian menghindari lemparan batu dari massa aksi. Berikut beberapa korban:

1. Bribato Soares (29), tertembak di lutut bagian kanan.

2. Egidio Soares (36), luka di dahi dan hidung.

3. Armindo Soares (46), luka robek di kepala.

4. Ramoz Paz (30), bengkak di bagian perut.

5. Armindo Soares (40), luka di lutut.

6. Deolinda Belo (45), luka di bagian kepala sebelah kanan.

Selain itu, kaca mobil Polsek Kupang Timur pun pecah akibat lemparan batu. Arus lalu lintas sempat macet, sebagian warga pengguna jalan raya memilih putar (balik) arah menghindari kerusuhan.

Hingga saat ini, kondisi di Tuapukan sudah kondusif. Namun video-video dan foto-foto di lokasi kejadian terus berseliweran di media sosial. Banyak massa aksi yang mengalami luka dengan tubuh penuh darah akibat ricuh bahkan ditembaki, seorang polisi ditendang seorang pemuda hingga ajakan berduel, dan banyak dokumentasi lainnya yang menggambarkan situasi di Tuapukan.

Semuanya dilatari oleh tuntutan yang telah disampaikan selama bertahun-tahun namun tidak digubris yaitu kepastian hak atas tanah, rumah layak huni hingga lahan garapan. Tuntutan yang kembali disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari HAM Internasional. [lekontt]



Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: