logo
×

Senin, 14 Desember 2020

Ahli Vaksin Thailand Sebut Pandemi Covid-19 Mungkin Berakhir pada 2024

Ahli Vaksin Thailand Sebut Pandemi Covid-19 Mungkin Berakhir pada 2024

DEMOKRASI.CO.ID - Pandemi Covid-19 kemungkinan akan berlanjut setidaknya selama tiga tahun, mengingat vaksin telah tersedia di seluruh dunia saat itu. Hal itu diungkapkan Direktur Institut Vaksin Nasional Thailand , Nakorn Premsri.

Dia menuturkan, pandemi Covid-19 belum akan berakhir dalam kurun waktu satu atau dua tahun ke depan. Alasannya, karena dalam kurun waktu satu atau dua tahun ke depan vaksin dengan dosis yang memadai belum tersedia untuk seluruh dunia.

"Ketersediaannya tergantung kapasitas produksi. Diperlukan sekitar 10 miliar dosis jika kita ingin mengakhiri pandemi. Pada 2021, vaksin baru akan tersedia enam bulan kemudian," ucap Premsri, seperti dilansir Tass pada Minggu (13/12/2020).

"AstraZeneca berencana memproduksi tiga miliar dosis vaksin pada 2021, Pfizer dan Moderna, masing-masing satu miliar. Tahun depan, sekitar lima atau enam miliar dosis vaksin akan tersedia untuk seluruh dunia," sambungnya.

Premsri mengatakan, mengingat tingkat kesulitan dalam memproduksi dan distribusi vaksin, tidak mungkin untuk bisa memproduksi dan mengirimkan 10 miliar vaksin hanya dalam kurun waktu satu tahun.

"Sekarang, ini semua tentang distribusi vaksin, karena banyak negara telah memesannya sendiri dan tentang kapasitas produksi karena tidak mungkin untuk memproduksi 10 miliar dosis vaksin yang diperlukan dalam rentang satu tahun," ujarnya. ( Baca juga: Persiapkan UMKM Pasca-Pandemi, Menkop Teten Fokus 3 Upaya Transformasi )

"Kami masih belum tahu apakah perlu vaksinasi ulang. Belum ada yang punya data seperti itu. Orang yang divaksinasi perlu diamati dalam waktu lama, enam bulan, setahun, untuk melihat apakah perlu vaksinasi ulang, karena ini adalah infeksi baru bagi kami," tukasnya. []

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: