DEMOKRASI.CO.ID - Presidium Aliansi Selamatkan Merah Putih (ASMaPi) Edy Mulyadi mengungkapkan rencana jahat pemerintah meng-covid-kan Habib Rizieq Shihab lewat operasi intelijen.
Hal itu dilakukan karena penguasa tidak bisa menjerat HRS dengan kasus-kasus hukum yang dituduhkan sebelumnya.
“Saya mendengar ada operasi intelejen ini. Kedatangan HRS yang disambut ratusan ribu bahkan jutaan ummat di Bandara, jadi pintu masuk. Ditambah kegiatan beruntun di Petamburan, Tebet, dan Megamendung, rezim merasa semakin punya dalih meng-covid-kan Habib,” kata Edy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/12/2020).
Edy menyebut, untuk melancarkan operasi intelejen tersebut, mereka tidak segan-segan mengorbankan Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jabar, Kapolres Jakpus, Kapolres Bogor serta pihak-pihak lain yang dianggap perlu.
Operasi ini berusaha membangun opini, seolah-olah Petamburan dan Megamendung menjadi klaster Covid. Padahal itu merupakan akal- akalan penguasa.
“Penguasa berharap tes massal ini akan menemukan banyak orang terpapar covid di Petamburan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, mereka juga melakukan penyemprotan disinfektan di Petamburan. Dan rapid test massa juga dilakukan terhadap ratusan warga Petamburan. Hasilnya, hanya segelintir orang yang positif Covid-19.
“Tapi Allah gagalkan rencana busuk dan jahat mereka. Hasil tes, hanya 5 orang yang positif Covid-19. Itu pun kelimanya tidak hadir pada acara di Petamburan. Mereka terpapar Covid sepulang liburan,” papar Edy.