DEMOKRASI.CO.ID - Vaksin COVID-19 yang disebut-sebut menjadi game changer situasi saat ini akhirnya diputuskan diberikan gratis kepada masyarakat. Keputusan itu diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi mengatakan keputusan itu diambil setelah mendapatkan masukan dari berbagai pihak. Berikut 3 hal yang terkait vaksin gratis:
1. Alasan Jokowi
Program vaksinasi COVID-19 belakangan menimbulkan polemik. Sebab dalam program vaksinasi mandiri, masyarakat harus mengeluarkan uang untuk mendapatkan vaksin
Jokowi pun akhirnya menjawab polemik tersebut. Dia menegaskan vaksin untuk masyarakat gratis.
"Hari ini saya ingin menyampaikan perkembangan vaksin COVID-19. jadi setelah menerima banyak masukan dari masyarakat dan setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan bahwa vaksin covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi gratis tidak dikenakan biaya sama sekali," ucapnya, Rabu (16/12/2020).
2. Instruksi Anggaran
Jokowi pun memberikan instruksi dan memberikan perintah kepada seluruh jajaran kabinet dari kementerian maupun lembaga, serta pemerintah daerah untuk memprioritaskan program vaksinasi pada tahun anggaran 2021.
"Saya juga menginstruksikan dan memerintahkan kepada Menteri Keuangan untuk memprioritaskan dan merealokasi dari anggaran lain terkait ketersediaan dan vaksinasi secara gratis ini sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin," tuturnya Rabu (16/12/2020).
3. Dimulai Januari
Jokowi mengatakan, proses vaksinasi akan dimulai Januari mendatang. Proses vaksinasi akan lakukan secara bertahap.
"Nanti dimulai bulan Januari akan dilakukan vaksinasi COVID-19 oleh pemerintah. Diberikan gratis kepada masyarakat, tapi ini memang perlu tahapan-tahapan, nanti Januari berapa juta, Februari berapa juta, Maret berapa juta, April berapa," ucapnya saat memberikan bantuan modal kerja kepada pelaku usaha mikro di Istana Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Jokowi menegaskan vaksin gratis itu akan diprioritaskan untuk tenaga medis. Mulai dari dokter, suster hingga tenaga kesehatan. Selain itu para aparat TNI dan Polri juga akan didahulukan.
Untuk vaksinasi sendiri pemerintah menargetkan bisa menyuntikkan vaksin kepada 70% penduduk Indonesia atau sekitar 182 juta orang.(dtk)