DEMOKRASI.CO.ID - Target investasi yang dicanangkan pemerintah meleset pada kuartal III tahun 2020 yang terkontraksi hingga minus 6 persen. Padahal sebelumnya, Presiden Joko Widodo menekankan investasi bisa tumbuh bisa tumbuh di bawah minus 5 persen pada kuartal III.
Terkait amarah presiden Jokowi tersebut, aktivis Haris Rusly Moti pun mempertanyakan investasi yang dimaksud presiden.
“Yang dimaksud Presiden Jokowi dengan investasi itu apa sih?” kata Haris Rusly Moti di akun Twitternya, Selasa (3/11).
Hal tersebut bukan tanpa alasan, lantaran belakangan investasi yang dicanangkan pemerintah kerap menuai pro dan kontra. Salah satunya dengan adanya omnibus law UU Cipta Kerja.
Diyakini akan membuka banyak investasi, UU sapu jagat tersebut justru dikritik karena dianggap mengabaikan pekerja dalam negeri hingga soal lingkungan.
“Yang penting ada duit masuk? Ada eksploitasi SDA yang bawa tenaga kerja asing? Tak peduli lingkungan, kemandirian industri nasional?” kritik Haris Rusly.
