DEMOKRASI.CO.ID - Ada distorsi pemahaman terkait posisi agama dan negara yang terjadi di dalam tubuh elite bangsa Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora Fahri Hamzah menanggapi penahanan Serka BDS oleh Pomau beberapa waktu lalu.
Prajurit TNI AU itu ditangkap usai melantunkan sebuah lagu untuk menyambut kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
“Elite kita menganggap negara tidak boleh punya idola di luar negara, tetapi juga ada kelompok yang menganggap bahwa tokoh negara tidak layak diidolakan,” ucap Fahri kepada wartawan, Jumat (13/11).
Selain itu, dia berpandangan bahwa harus ada upaya rekonsiliasi dan memberikan pemahaman terhadap hal tersebut agar dapat rukun antar umat beragama.
“Kedua pandangan itu salah dan perlu dirukunkan. Baru kita bisa tenang. Ini tema berat,” tandasnya.