logo
×

Sabtu, 14 November 2020

Rektor UIC Prof Musni Umar Sebut HRS Sosok Luar Biasa, Dorong Rekonsiliasi

Rektor UIC Prof Musni Umar Sebut HRS Sosok Luar Biasa, Dorong Rekonsiliasi

DEMOKRASI.CO.ID - Rektor Universitas Ibnu Chaldun atau UIC Jakarta, Prof Musni Umar menyanjung Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS).

Ia menyebut HRS sebagai sosok yang luar biasa. HRS menurut Musni Umar adalah orang yang tegas, berani dan rela berkorban.

Musni Umar menyebut HRS menjadi panutan di tengah kesulitan ekonomi yang dialami rakyat Indonesia.

“Dan sebagai bentuk pelampiasan dari keadaan berat yang dialami oleh masyarakat, biasanya mereka mengalihkan perhatian dengan mencintai Habib Rizieq Syihab karena ketegasannya, keberaniannya, kemudian juga konsistensinya dan rela berkorban untuk membela rakyat yang menjadi pendukungnya,” ucap Musni Umar dalam video yang dibagikan di akun Twitter pribadinya, Sabtu (14/11).

Menurutnya, tawaran rekonsiliasi dari HRS diperlukan di tengah krisi ekonomi yang melanda tanah air.

“Indonesia dalam keadaan krisis. Banyak sekali masalah yang dihadapi seperti keruntuhan ekonomi yang berdampak pengangguran masif. Utang yang saduh amat besar, APBN ditopang dengan utang, resesi ekonomi dan lain-lain,” katanya.

“Diperlukan persatuan nasional. Tawaran HRS untuk rekonsiliasi sebagai pintu dialog diperlukan,” sambungnya.

Rekonsiliasi, kata Musni Umar, bertujuan untuk mencari titik temu dari setiap perbedaan yang ada.

“Mencari titik temu, mencari solusi, mencari persamaan-persamaan dari perbedaan-perbedaan. Perbedaan ini bisa terjadi karena perbedaan kepentingan, perbedaan karena yang berkuasa merasa kuat, kemudian rakyat itu harus ikut saja apa yang diinginkan penguasa,” imbuhnya.

Menurut Musni Umar, berdialog merupakan kunci sukses dari negara demokrasi.

“Dalam negara demokrasi kuncinya adalah adalah dialog, berdiskusi. Bermujahadahlah untuk menemukan jalan yang terbaik untuk bangsa kita dan negara kita ini,” jelasnya.

“Sekali lagi saya mendukung adanya upaya rekonsiliasi untuk membangun Indonesia yang bersatu, Indonesia yang damai, Indonesia yang maju,” ucapnya.

Ia menjelaskan, tidak mungkin sebuah negara maju kalau tidak ada persatuan dan keadilan.

“Tidak mungkin maju seluruh bangsa Indonesia kalau tidak ada keadilan. Jadi hal-hal itu penting dilakukan didialogkan, dibicarakan dalam rangka membangun suatu visi Indonesia maju, Indonesia yang jaya, Indonesia yang besar,” tandas Musni Umar.

Artikel Asli

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: