DEMOKRASI.CO.ID - Fadli Zon dan Hidayat Nur Wahid mendukung pertemuan Habib Rizieq (HRS) dengan Wapres KH Ma’ruf Amin untuk meredakan kegaduhan dan ketegangan di Indonesia saat ini.
“Wapres KH Ma’ruf Amin kelihatannya bisa berperan meredakan kegaduhan yang tak perlu dan tak produktif. Mudah-mudahan Pak Kyai diberi kesehatan lahir batin,” ungkap anggota DPR RI Fadli Zon, Sabtu (21/11).
Selain Fadli Zon, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid juga mendukung pertemuan antara Habib Rizieq dengan Wapres KH Ma’ruf Amin.
“Demi kemaslahatan Bangsa dan Negara, dan demi menguatkan NKRI, dan agar fokus atasi covid-19, saya dukung pertemuan KH Ma’ruf Amin dengan Habib Rizieq Shihab,” ungkap Hidayat melalui akun Twitter resminya, Sabtu (21/11).
Menurutnya, KH Ma’ruf Amin, selain sebagai Wapres juga merupakan Ketua Umum (Ketum) MUI Pusat, yang beberapa hari lagi akan Munas.
“Semoga jadi husnul khatimah dengan islah dan ukhuwah,” ujar Hidayat.
Selain menyoroti rencana pertemuan HRS dan Ma’ruf Amin, Hidayat juga menyoroti aksi Koopssus TNI yang mendatangi markas FPI di Petamburan Kamis (19/11) lalu.
“Apalagi KKB, Kelompok Separatis OPM, kembali berulah, 2 warga sipil di Ilaga Papua mereka tembak. Aksi berulang itu secara nyata mengancam kedaulatan hukum dan eksistensi NKRI. TNI dengan Koopssus-nya, harusnya fokus ke sana,” tegasnya.
“Buktikan kehebatan mereka atasi kelompok teroris separatis ini,” jelasnya lagi.
Seperti diketahui, Wapres KH Ma’ruf Amin merespons saran sejumlah pihak yang meminta dia untuk berdialog dengan Habib Rizieq.
Wapres menyatakan bersedia bertemu dengan Habib Rizieq jika memang ada usulan dari masyarakat.
“Jadi, Wapres, saya kira, terhadap gagasan pertemuan, ya Wapres tidak masalah ketemu Habib Rizieq. Wapres welcome ya, tidak masalah,” kata Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi, secara virtual, Jumat (20/11).
Jika pertemuan itu terjadi, maka konteksnya adalah demi kebaikan bangsa dan negara. Apalagi Ma’ruf Amin dan Habib Rizieq sama-sama dikenal sebagai ulama.
“Artinya itu sesuatu yang bisa dilakukan asal membawa kebaikan bagi bangsa dan negara. Jadi tidak lain, tidak bukan konteksnya adalah supaya jadi kebaikan bagi bangsa dan negara,” ujar Masduki.[psid]