DEMOKRASI.CO.ID - Wasekjen Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Ustadz Tengku Zulkarnain menyoroti pidato Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto yang meminta masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
Ustad yang akrab dipanggil Tengku Zul itu membagikan tautan berita berjudul “Kumpulkan Lima Jenderal Perang, Panglima TNI Kirim Sinyal Peringatan ke Habib Rizieq?”.
Menurut Tengku Zul, TNI merupakan pelindung dan penjaga NKRI, bukan penggebuk rakyat dan pelanggeng kekuasaan.
“TNI selama ini adalah pelindung NKRI sekaligus penjaga bangsa dan negara, shahabat Ulama dan Rakyat Indonesia,” kata Tengku Zul dalam postingannya di akun Twitter @ustadtengkuzul, Senin (16/11).
“TNI bukan alat penggebuk rakyat dan bukan alat pelanggeng kekuasaan. Hidup TNI degan Sapta Marganya,” sambungnya.
Menurut Tengku Zul, ulama dan rakyat Indoesia siap bersama-sama dengan TNI menjaga NKRI.
“Kami rakyat Indonesia, Umat Islam, dan segenap murid murid kami siap bersama TNI membela dan menjaga NKRI dari ancaman China Komunis, Kapitalis, Separatis dan lain-lain yang merongrong NKRI. Merdeka!,” imbuhnya.
Tengku Zul mengingatkan bahwa rakyat yang berbeda pendapat dengan penguasa tidak boleh dianggap sebagai pemberontak.
“Berbeda pendapat dengan rezim penguasa bukan dan tidak boleh dianggap pemberontak. Selama tidak melanggar hukum & UUD 1945 kritik dijamin di negara ini,” jelasnya.
“NKRI adalah negara Demokrasi, bkn negara Komunis Diktator seperti Korea Utara. Rakyat dan Penguasa wajib taat hukum dan sama kedudukan,” tandas Tengku Zul.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan, serta tidak mudah terpengaruh dengan berbagai provokasi.
“Saya ingin menyampaikan kembali, pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menjaga stabilitas nasional,” kata Hadi Tjahjanto, dalam pernyataannya, di Jakarta, Minggu.
Hal tersebut disampaikan Hadi Tjahjanto di Subden Denma Mabes TNI, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11).
Panglima TNI didampingi oleh Pangkostrad Letjen TNI Eko Margiyono, Komandan Koopssus TNI Mayjen TNI Richard TH Tampubolon, Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan, Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono, dan Komandan Korpaskhas Marsda TNI Eris Widodo Y.
“Untuk itu, jangan kita biarkan persatuan dan kesatuan bangsa itu hilang, atau dikaburkan oleh provokasi dan ambisi yang dibungkus dengan berbagai identitas,” kata panglima TNI dalam pidatonya.
Ia menegaskan bahwa seluruh prajurit TNI adalah alat utama pertahanan negara untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
“Tidak satu pun, tidak satupun musuh yang dibiarkan, apalagi melakukan upaya-upaya berupa ancaman dan gangguan terhadap cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia,” tengas Panglima TNI.