logo
×

Kamis, 05 November 2020

Ormas Sweeping Produk Prancis, Pengusaha Ritel Minta Tolong Polisi

Ormas Sweeping Produk Prancis, Pengusaha Ritel Minta Tolong Polisi

DEMOKRASI.CO.ID - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta polisi turun tangan karena ormas-ormas tertentu mulai melakukan sweeping produk-produk Prancis di toko-toko ritel.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Aprindo Solihin, hal tersebut dapat menyebabkan sesuatu yang tidak diinginkan jika tidak dicegah.

“Kita juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin ada, hal yang seperti saya sampaikan tadi ada video yang beredar (ormas) melakukan sweeping atau apa namanya di toko-toko anggota kita,” kata dia saat dihubungi detikcom, Rabu (4/11/2020).

Untuk sementara, jalan tengah yang dilakukan peritel yakni menarik produk berlabel Made in Prancis, yakni produk yang benar-benar diproduksi di negara tersebut.

Namun bisa saja ada pihak yang tidak puas dan mengaitkan merek-merek tertentu sebagai milik Prancis, padahal barangnya diproduksi di Indonesia. Dia menjelaskan, barang apapun selama tidak diproduksi di negara tersebut, pihaknya tetap kukuh untuk menjualnya.

“Kan bagi orang-orang tertentu nggak puas, di situ dia mengaitkannya dengan kegiatan di lapangannya melakukan sweeping. Cuma barangnya apa sih? kalau saya yang dianggap barang itu menjadi barang yang harus ditarik itu ada tulisannya Made in (Prancis) gitu lho. Kalau nggak ada ya berarti bukan barang sana dong,” jelasnya.

Menurutnya aksi sweeping tersebut harus ditindak oleh polisi. Tujuannya agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

“Di lapangan bisa saja terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan. Untuk itu kita minta bantuan oleh aparat untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini. Kan itu (yang dijual) barang kebutuhan konsumen juga. Di situ (yang beredar) ada video SGM dan sebagainya dikait-kaitkan (dengan Prancis). Barangnya dibuatnya di sana kok di Jawa Tengah,” tambahnya.

Artikel Asli 

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: